Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mendorong PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (MTEL) untuk mengembangkan jaringan 5G lewat MTEL.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya optimistis mengedepankan Mitratel sebagai salah satu tower industry terbesar di Indonesia. Tidak hanya sekadar menara untuk pembangunan infrastruktur 5G, namun juga mempersiapkan keseluruhan ekosistem yang diperlukan.
"Untuk menyiapkan 5G tidak hanya butuh frekuensi, tetapi juga lingkungan sekitarnya, maka Mitratel akan mempersiapkan tower yang bekerja sama dengan area industri,” pungkas Budi dalam paparan virtual MNC Group Investor Forum 2022, (15/3/2022).
Setelah MTEL resmi IPO pada 22 November 2021, pihak perseroan telah mengantongi perolehan dana IPO sebesar Rp18,8 triliun. Setidaknya 90 persen hasil IPO tersebut digunakan untuk ekspansi bisnis, termasuk akuisisi 6.000 menara lainnya dari TSEL yang akan selesai dalam 2-3 tahun mendatang.
Ke depan, pengembangan jaringan 5G akan menjadi salah satu prioritas bisnis Telkom. Emiten BUMN itu meyakini bahwa pelanggan dan pasar enterprise sangat penting untuk menyuburkan ekosistem pengembangan 5G.
Budi menambahkan, perusahaan juga akan memegang portofolio startup yang dapat memperkuat lini bisnis Telkom. Beberapa portofolio startup tersebut bergerak di ranah gaya hidup, seperti game, bidang kesehatan, pendidikan, agrobisnis, logistik, hingga keuangan.
Baca Juga
“Strategi kami berupa kinerja dan sinergi dengan pihak lain. Startup dapat memperkuat core business kami,” tutup Budi.
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (MTEL), anak perusahan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) masih terkerek 10 poin, atau turun 1,23 persen di posisi Rp805 per lembarnya pada sesi pertama perdagangan (15/3/2022).