Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Cap Lampaui Astra (ASII), Begini Rekomendasi Saham GoTo (GOTO)

PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp200 triliun lebih. Sementara valuasi GoTo bakal mencapai Rp413,7 triliun setelah IPO.
CEO GoTo Andre Soelistyo dan Presiden GoTo Patrick Cao / Flickr
CEO GoTo Andre Soelistyo dan Presiden GoTo Patrick Cao / Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menawarkan 52 miliar sahamnya ke publik, dengan harga Rp316-Rp346. Harga saham ini dinilai lebih rendah dibanding dengan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, harga saham GoTo memang terlihat lebih murah dari Bukalapak. Selain itu, dari sisi kapitalisasi pasar atau market cap, GoTo memiliki market cap senilai Rp413,7 triliun, lebih tinggi dari Bukalapak yang hanya Rp88 triliun.

"Valuasi GoTo jauh lebih tinggi dari Bukalapak yang mungkin bisa dijustifikasi, karena secara market share Tokopedia lebih baik dari Bukalapak dan GoTo merupakan salah satu pemimpin pasar di industri transportasi online," kata Teguh kepada Bisnis, Selasa (15/3/2022).

Sebagai perbandingan, lanjut Teguh, PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp200 triliun. Dengan kapitalisasi pasar GOTO yang dua kali lipat, Teguh melihat valuasi GOTO sangat mahal.

"ASII kita tahu perusahaan menguntungkan, punya banyak anak usaha, tapi dia valuasinya hanya separuh GoTo. Jadi jika saat IPO Bukalapak saya menyarankan tidak membeli sahamnya, IPO GoTo ini juga sama," tutur dia.

Meski nantinya GoTo memiliki mekanisme greenshoe option untuk menjaga sahamnya agar tidak turun, Teguh melihat saham GoTo masih akan tetap berat untuk naik. Pasalnya, GoTo secara fundamental masih membukukan kerugian dan valuasi tinggi.

Selain itu, menurutnya, momentum perusahaan teknologi untuk melakukan IPO saat ini sudah terlewat, melihat saham-saham teknologi di bursa Nasdaq telah turun harga.

"Tapi, saya tidak tahu apa IPO ini akan sukses dan apakah memang betul sahamnya akan dijaga tidak turun. Lebih baik wait and see saja, karena balik lagi secara fundamental masih turun," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper