Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Simak Saham Ritel Pilihan Mirae Asset

Mirae Asset Sekuritas menyematkan peringkat overweight untuk sektor ritel pada 2022 menjelang Ramadan.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas menyematkan peringkat overweight untuk sektor ritel pada 2022, seiring dengan membaiknya tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan dan pandemi yang lebih terkendali.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengemukakan kegiatan publik cenderung lebih longgar pada per 8 Maret, terlihat dari turunnya jumlah wilayah berstatus PPKM level 3 dari 108 menjadi 84 wilayah. Di sisi lain, kawasan dengan status PPKM level 2 meningkat dari Hanya 13 menjadi 37 wilayah, termasuk DKI Jakarta.

“Kami mencatat para peritel dalam pengamatan kami telah membuka sebagian besar tokonya. Kami kira penurunan level PPKM akan berdampak positif bagi peritel,” kata Christine dalam risetnya, Selasa (15/3/2022).

Pembukaan toko-toko ritel juga diikuti dengan kenaikan indeks penjualan ritel pada Februari sebesar 14,5 persen. Meski kenaikan melambat dibandingkan dengan Januari yang mencapai 16 persen, Christine tetap melihat bahwa kenaikan ini merupakan sinyal baik.

“Meski ada kenaikan kasus akibat varian Omicron, konsumen tetap berniat berbelanja mengingat dampak Omicron tidak seburuk Delta. Di sisi lain, tingkat vaksinasi juga tinggi,” lanjutnya.

Menurut Laporan Mobilitas Komunitas COVID-19 Google, tingkat mobilitas masyarakat ke ritel dan lokasi rekretasi, termasuk mal, 3 persen lebih tinggi dari pada sebelum pandemi atau lebih rendah daripada posisi Januari 2022 yang 7,5 persen lebih tinggi.

Meski demikian, kenaikan mobilitas kembali terlihat pada awal Maret sebesar 6 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Christine juga mencatat bahwa indeks keyakinan konsumen masih berada di atas 100. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi masih bagus.

“Secara keseluruhan, kami mempertahankan peringkat overweight dan memberi rekomendasi buy pada saham MAPI dan LPPF yang merupakan pilihan utama kami,” lanjutnya.

Rekomendasi saham buy untuk MAPI dan LPPF tidak lepas dari tren daya beli di kelompok menengah yang berada dalam fase pemulihan. Belanja untuk fesyen juga mulai meningkat seiring dengan relaksasi PPKM.

Di sisi lain, kedua perusahaan tersebut berhasil menjaga penjualan produk mereka, sekaligus tetap melakukan ekspansi meski terdapat perlambatan pada toko ritel format besar.

Mirae Asset juga menyematkan rekomendasi hold untuk saham ACES dan RALS dengan target harga masing-masing Rp1.140 dan Rp700. Adapun target harga untuk LPPF dan MAPI adalah Rp5.900 dan Rp1.150.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper