Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Sentul City Tbk. akan melakukan penambahan modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan maksimal 100,62 miliar saham baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten dengan kode saham BKSL ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 100,62 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham lewat rights issue.
“Saham baru tersebut akan dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No. I-A,” tulis manajemen Sentul City, Rabu (23/2/2022).
Sebelum mengeksekusi aksi korporasi tersebut, BKSL akan meminta restu dari para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 1 April 2022.
Selanjutnya rights issue akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang dianggap tepat sebelum 12 bulan setelah RUPSLB memberikan persetujuan.
Adapun, dana dari rights issue ini akan digunakan oleh BKSL untuk pembayaran kewajiban jangka pendek, akuisisi lahan strategis untuk kebutuhan landbank, serta modal kerja.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, Sentul City mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 959,15 persen menjadi Rp2,62 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp247,54 miliar.
Perseroan pun berbalik laba dengan catatan laba neto mencapai Rp313,36 miliar atau kontras dari posisi sebelumnya rugi Rp325,52 miliar.
Total aset BKSL tercatat turun 7,12 persen menjadi Rp17,06 triliun sejak awal 2021. Perinciannya, ekuitas tumbuh 3,17 persen menjadi Rp10,57 triliun dan liabilitas turun 20,12 persen menjadi Rp6,48 triliun.