Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Asia Terpukul Penguatan Dolar AS, Begini Nasib Rupiah

Pukul 09.55 WIB, rupiah terus melemah 0,20 persen atau 23, 50 poin ke level Rp14.349 per dolar AS.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (18/2/2021), bersama mata uang Asia lainnya seiring dengan peningkatan dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah 5,50 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.331 per dolar AS. Hampir satu jam setelah pembukaan, tepatnya pukul 09.55 WIB, rupiah terus melemah 0,20 persen atau 23, 50 poin ke level Rp14.349 per dolar AS.

Sementara itu, Indeks dolar AS terpantau menguat 0,05 persen di posisi 95,8500. Selain rupiah, terdapat beberapa mata uang lain di kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Diantaranya yen Jepang yang turun 0,23 persen, baht Thainland turun 0,12 persen, dolar Taiwan 0,06 persen, dan rupee India yang turun 0,05 persen. .

Sebelumnya Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan investor memantau rencana kenaikan suku bunga The Fed (FFR) di bulan Maret 2022 yang diperkirakan sekitar 50 bps. Selain itu, pasar mencermati dampak konflik Rusia-Ukraina.

"Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp14.190-Rp14.320 per dolar AS," paparnya dalam publikasi riset, Jumat (18/2/2022).

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan, indeks dolar AS kembali menguat setelah sempat melemah usai pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Sementara, saat ini pasar masih menantikan keputusan Federal Reserve AS yang terbuka pada kenaikan suku bunga pada Maret mendatang.

“Hal ini sudah diekspektasi pasar yang mencari petunjuk sikap yag lebih agresif dari The Fed,” tulisnya dalam riset, Kamis (17/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper