Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan kasus positif virus Covid-19 varian Omicron diperkirakan tidak akan berdampak terhadap bisnis peritel, termasuk rumah makan.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mempertahankan pandangan overweight untuk sektor peritel ditopang oleh pemulihan tingkat daya beli masyarakat berpenghasilan menengah. Adapun, selera masyarakat untuk berbelanja telah meningkat sejak pemerintah melonggarkan pembatasan aktivitas publik.
“Kami memproyeksikan peritel akan mulai membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi mulai kuartal IV/2021, seiring dengan cakupan vaksinasi dan dosis booster yang meluas, daya beli masyarakat yang lebih baik, relaksasi PPKM, penurunan kasus Covid-19, dan pemulihan trafik toko,” tulis Christine dalam riset terbaru, dikutip Selasa (8/2/2022).
Adapun, Indonesia telah memulai pemberian vaksin dosis booster untuk menekan penyebaran virus Corona pada 12 Januari 2022. Kendati penyebaran varian Omicron kian mengkhawatirkan, tetapi Christine melihat gejala varian terbaru Covid-19 ini tidak akan membuat pemerintah kembali memberlakukan pengetatan PPKM seperti saat lonjakan varian Delta pada Juli 2021. Dengan demikian, trafik kunjungan ke pusat perbelanjaan dan toko peritel diyakini akan tetap pulih.
Berdasarkan pantauan langsung, Christine menyebut trafik peritel di Jakarta saat ini masih berada di bawah level sebelum pandemi. Dengan vaksinasi dan tambahan booster, kunjungan ke pusat perbelanjaan diperkirakan bisa meningkat lagi pada tahun ini.
“Kami melihat trafik. mulai bergerak ke level sebelum pandemi karena jam operasional mal diperlonggar oleh pemerintah pada kuartal IV/2021,” tulis Christine.
Christine pun memberikan rekomendasi beli untuk saham MAPI yang juga mengelola gerai makanan-minuman lewat MAPB dengan target harga Rp1.150. Sedangkan peritel seperti ACES dan RALS diberi rekomendasi hold serta LPPF diber rekomendasi trading buy.