Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah mendarat di zona merah bersama mayoritas mata uang Asia Pasifik sore ini.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terdepresiasi 0,25 persen menjadi Rp14.389 per dolar AS pada Kamis (27/1/2022).
Sementara itu, yuan China anjlok 0,68 persen, baht Thailand turun 0,44 persen, dan yen Jepang turun 0,17 persen.
Pada saat yang sama, indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia menguat 0,90 persen menjadi Rp96.810 soren ini.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar terus menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan indikasi kenaikan suku bunga bakal terjadi pada Maret 2022. Adapun, Bank Sentral AS tidak mengubah kebijakan suku bunganya pada Januari 2022 namun Powell menunjukkan bahwa dia akan terus menindaklanjuti inflasi.
“Powell mengatakan ada sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja, dan dia mengatakan The Fed berencana untuk mulai menaikkan suku bunga pada Maret,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga
Dari dalam negeri, kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron mendorong Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengubah kebijakan. Sebelumnya, konfirmasi kasus dilakukan dengan Whole Genome Sequencing (WGS) namun ke depannya tidak semua kasus akan diperiksa dengan metode tersebut dengan pertimbangan waktunya yang lama.
Ibrahim pun memperkirakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif pada Jumat (28/1/2022) dengan kecenderungan melemah pada rentang Rp14.360 - Rp14.410.