Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) membidik pertumbuhan pendapatan 50-70 persen pada 2022.
Corporate Affairs Director Gunung Raja Paksi Fedaus menuturkan, target pertumbuhan perseroan ini akan didukung oleh dua katalisator utama, yakni pasar lokal dan ekspor.
"Dari sisi pasar lokal, volume penjualan GRP di segmen pasar lokal di ekspektasikan meningkat seiring dengan permintaan pasar lokal yang mulai pulih," ujar Fedaus dihubungi, Rabu (19/1/2022).
Selain itu, lanjutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sektor infrastruktur yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp385 triliun, serta proyek Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan menurutnya akan berdampak positif terhadap permintaan di industri baja.
Sementara itu dari sisi pasar ekspor, Fedaus melihat rencana Pemerintah Tiongkok untuk memangkas produksi baja dan kegiatan ekspor baja akan berimbas positif terhadap industri baja lainnya, salah satunya Gunung Raja Paksi.
"Untuk tahun 2022 ini, GGRP menargetkan peningkatan penjualan ekspor guna mengisi penurunan pasokan baja dari Tiongkok tersebut," ucapnya.
Baca Juga
Adapun, emiten berkode saham GGRP ini menargetkan ekspor tersebut ke negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan lain sebagainya.v