Bisnis.com, JAKARTA – Instrumen reksa dana saham pada pekan kedua Januari 2022 mencatatkan kinerja paling bawah. Sementara instrumen lainnya mencatatkan kinerja beragam.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (17/1/2022), pada periode 7 Januari 2022 hingga 14 Januari 2022, kinerja instrumen reksa dana bergerak dalam rentang minus 0,83 persen hingga 0,18 persen.
Infovesta menuliskan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,12 persen dalam sepekan berdampak pada melemahnya instrumen reksa dana saham sebesar 0,83 persen.
Melemahnya indeks tersebut juga membawa kinerja instrumen reksa dana campuran tertekan 0,23 persen selama sepekan. Indeks acuan pasar surat utang turut membukukan kinerja positif.
Tercatat, indeks acuan obligasi pemerintah (IGBI) dan obligasi korporasi (ICBI) sama-sama mengalami pertumbuhan hingga 0,05 persen.
“Meskipun hanya naik tipis, reksa dana pendapatan tetap terangkat hingga 0,18 persen setelah sempat tertekan pada pekan lalu imbas sentimen global kebijakan moneter The Fed yang hawkish,” tulis Infovesta dalam laporannya, Senin (17/1/2022).
Baca Juga
Selain reksa dana pendapatan tetap yang mencatatkan kinerja positif, instrumen reksa dana pasar uang juga terpantau stabil mengalami pertumbuhan sebesar 0,05 persen pada pekan lalu.
Di sisi lain Infovesta juga mengulas lelang Surat Berharga Sukuk Negara (SBSN) pada 11 Januari 2021 yang digelar oleh DJPPR berhasil menerima pembiayaan sebesar Rp11 triliun dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp55.3 triliun.
Kemudian, aliran dana asing di pasar surat utang masih terdepresiasi sebesar Rp6,2 triliun dan pasar saham tercatat melakukan aksi net buy sebesar Rp3,5 triliun dalam sepekan.
Sementara kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tercatat naik sebesar 0,42 persen menjadi Rp14.295.
Jika melihat kinerja sepanjang tahun yang baru berjalan selama dua pekan ini hingga 14 Januari 2022, instrumen reksa dana pasar uang memimpin kinerja dengan menguat 0,11 persen. Menyusul dibawahnya reksa dana pasar campuran yang tumbuh 0,02 persen sepanjang tahun (year to date/ ytd).
Reksa dana pendapatan tetap masih tercatat terkoreksi 0,15 persen ytd, dan reksa dana saham turun 0,34 persen.
Beralih ke instrumen reksa dana syariah dalam sepekan, instrumen reksa dana saham syariah juga mencatatkan koreksi paling dalam dibandingkan dengan instrumen lainnya yaitu sebesar 2,30 persen.
Sementara itu instrumen reksa dana campuran syariah turun sebesar 0,68 persen. Namun, untuk reksa dana pendapatan tetap syariah naik 0,23 persen dan reksa dana pasar uang naik 0,05 persen pada minggu lalu.