Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit hingga akhir tahun ini. Sementara pada 2022, perseroan menargetkan kinerjanya tumbuh 20 persen.
Direktur Keuangan Kimia Farma Lina Sari mengungkapkan hingga akhir tahun 2021 ini, pihaknya optimistis perseroan dapat mengalami pertumbuhan double digit.
"Untuk pertumbuhan top line dan bottom line tahun depan di kisaran 20 persen. Sementara itu, untuk belanja modal berkisar Rp1 triliun," katanya kepada Bisnis, Rabu (29/12/2021).
Pada 2022, seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin membaik dan stabil, emiten berkode KAEF ini juga optimistis mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan 2021.
Beberapa strategi yang akan dilaksanakan oleh KAEF pada 2022 mulai dari peningkatan penjualan, efisiensi operasional dan pengembangan bisnis serta produk, yang akan mendukung pertumbuhan kinerja tahun depan.
"Untuk belanja modal di tahun 2022, sebagian besar perseroan akan gunakan untuk pengembangan bisnis dan produk serta untuk pemenuhan regulasi industri farmasi dan kesehatan," terangnya.
Baca Juga
Sebagai gambaran, KAEF membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada 2020. Perolehan itu tumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp9,4 triliun.
Dari itu, KAEF berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,63 miliar pada 2020. Perolehan itu berbanding terbalik dengan perolehan 2019 yang mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,72 miliar.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021 yang telah diaudit, emiten berkode KAEF tersebut mencatatkan penjualan tumbuh 34,74 persen menjadi Rp9,49 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,04 triliun.
Walhasil, jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melejit 711,71 persen menjadi Rp301,93 miliar sepanjang 9 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp37,19 miliar pada 9 bulan tahun lalu.
Pada perdagangan Rabu (29/12/2021), harga saham KAEF turun 0,41 persen atau 10 poin ke level 2.440. Sepanjang tahun berjalan, harga sahamnya turun 42,59 persen, sedangkan kapitalisasi pasar sebesar Rp13,55 triliun.