Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat bersama mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik pagi ini.
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (22/12/2021), rupiah terapresiasi 0,20 persen menjadi Rp14.274 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB.
Mata uang Garuda menguat bersama dolar Singapura yang naik 0,04 persen, won Korea Selatan naik 0,19 persen, dan peso Filipina naik 0,03 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.280 - Rp14.350 pada hari ini.
Dia mengatakan rupiah mengambil kesempatan saat dolar AS melemah. Adapun pelemahan greenback disebabkan oleh komentar Senator AS Joe Manchin baru-baru ini bahwa dia tidak akan mendukung paket Build Back Better Biden senilai US$1,75 triliun,
“Selain itu, Investor juga khawatir karena jumlah kasus Covid-19 di Eropa dan AS melonjak dan beberapa negara Eropa bersiap untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran kasus Omicron,” tulis Ibrahim dalam riset harian, dikutip Rabu (22/12/2021).
Baca Juga
Di AS, masyarakat didorong untuk mendapat suntikan booster vaksin dan memakai masker. Pemerintah AS memperkirakan kasus Omicron menyumbang sebesar 73 persen dari semua kasus Covid-19 di sana.
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar optimistis bahwa pemerintah Indonesia bisa mencegah varian baru Omicron
Badan Penelitian dan Pengmbangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat sebaran kasus mutasi variant of Concern Covid-19 di Indonesia. Setidaknya sudah ada empat VoC yang tersebar di Indonesia, yakni Alpha B117, Delta B.1617.2, Beta B.135.1, dan Omicron B.1.1529.