Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pertimbangkan Dampak Omicron, Bursa AS Ditutup Melemah

Bursa AS ditutup melemah, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,72 persen ke level 4.667,45.
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/12/2021) karena ancaman dampak ekonomi  dari pembatisan untuk mengendalikan varian omicron melebihi optimisme mengenai tingkat efektivitas vaksin.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,72 persen ke level 4.667,45 dan Nasdaq Composite merosot 1,71 persen ke 15.517,37. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average stagnan.

Pelemahan saham sektor konsumen dan real estat mendorong pelemahan di pasar. Imbal hasil obligasi AS turun reli setelah penjualan obligasi 30 tahun yang lesu. Sementara itu, Indeks Volatilitas Cboe naik menuju level 22.

Banyak pihak tengan memperhitungkan dampak ekonomi dari penyebaran varian omicron di tengah meningkatnya kekhawatiran itu akan menghambat rebound ekonomi.

Panduan kerja dari rumah baru di Inggris, misalnya, dapat merugikan ekonomi negara itu hingga £2 miliar (US$2,6 miliar) per bulan, menurut Bloomberg Economics. Sebuah penelitian menemukan bahwa omicron 4,2 kali lebih mudah menular daripada varian delta pada tahap awal.

“Pada akhirnya masalah dari perspektif kesehatan adalah bahwa jika Omicron terbukti tidak terlalu parah – yang ditunjukkan oleh indikasi awal sejauh ini – peningkatan penularan dapat mengimbangi itu,” kata tim analis Deutsche Bank, dilansir Bloomberg, Jumat (10/12/2021).

Reli bursa saham global menghadapi potensi hambatan lebih lanjut menjelang rilis data inflasi AS pada hari Jumat dan pertemuan Federal Reserve pekan depan yang dapat memberikan petunjuk mengenai laju tapering dan kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper