Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/12/2021) karena ancaman dampak ekonomi dari pembatisan untuk mengendalikan varian omicron melebihi optimisme mengenai tingkat efektivitas vaksin.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,72 persen ke level 4.667,45 dan Nasdaq Composite merosot 1,71 persen ke 15.517,37. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average stagnan.
Pelemahan saham sektor konsumen dan real estat mendorong pelemahan di pasar. Imbal hasil obligasi AS turun reli setelah penjualan obligasi 30 tahun yang lesu. Sementara itu, Indeks Volatilitas Cboe naik menuju level 22.
Banyak pihak tengan memperhitungkan dampak ekonomi dari penyebaran varian omicron di tengah meningkatnya kekhawatiran itu akan menghambat rebound ekonomi.
Panduan kerja dari rumah baru di Inggris, misalnya, dapat merugikan ekonomi negara itu hingga £2 miliar (US$2,6 miliar) per bulan, menurut Bloomberg Economics. Sebuah penelitian menemukan bahwa omicron 4,2 kali lebih mudah menular daripada varian delta pada tahap awal.
“Pada akhirnya masalah dari perspektif kesehatan adalah bahwa jika Omicron terbukti tidak terlalu parah – yang ditunjukkan oleh indikasi awal sejauh ini – peningkatan penularan dapat mengimbangi itu,” kata tim analis Deutsche Bank, dilansir Bloomberg, Jumat (10/12/2021).
Reli bursa saham global menghadapi potensi hambatan lebih lanjut menjelang rilis data inflasi AS pada hari Jumat dan pertemuan Federal Reserve pekan depan yang dapat memberikan petunjuk mengenai laju tapering dan kenaikan suku bunga.