Bisnis.com, JAKARTA – PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/12/2021). Namun, mengawali perdagangan harga saham OBMD bergerak di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, pukul 10.00 WIB saham OBMD turun 10 poin atau 5,56 persen ke Rp170 dari pembukaan perdagangan di posisi Rp180 per saham, meskipun mencatatkan net buy investor asing senilai Rp230,8 juta
Emiten bersandi OBMD melepas sebanyak 182 juta saham atau 24,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Artinya, OBMD meraih dana sebesar Rp32,76 miliar dari IPO.
Wakil Presiden Direktur OBMD Ivan Alamsyah menjelaskan langkah perusahaan melakukan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia melalui IPO merupakan langkah strategi OBMD dalam meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan untuk tata kelola yang lebih baik.
"Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, akan seluruhnya digunakan oleh Perseroan untuk pembelian bahan baku berupa serbuk serat selulosa dan Kalsium Karbonat dari pihak ketiga untuk mengantisipasi kontrak-kontrak yang akan diperoleh OBMD di masa yang akan datang," ungkap Ivan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (8/12/2021).
Perseroan merupakan emiten dari sektor basic material yang bergerak di bidang memproduksi bahan aditif untuk mencegah kerugian yang terjadi dalam aktivitas pengeboran dengan menggunakan teknologi serat.
Baca Juga
Kinerja OBMD di masa pandemi ini masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Ivan masih sangat optimistis dengan perkembangan usaha perseroan, apalagi adanya target dari Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak dan gas.