Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bahan aditif pengeboran migas PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) pada mencatatkan kinerja positif pada semester I/2022 dengan penjualan meningkat sebesar 83 persen.
Emiten bersandi saham OBMD tersebut melaporkan kinerja penjualan naik 83,85 persen secara tahunan (yoy) menjadi dari Rp55,10 miliar pada semester pertama tahun ini.
Faktor yang mendorong bertumbuhnya penjualan pada kuartal II tahun 2022, adalah adanya realisasi pengiriman barang sebesar India sebesar USD$886.760 atau setara dengan Rp13 miliar (kurs Rp14.269) dari kontrak ONGC dengan total nilai kontrak US$6,05 juta atau Rp86 miliar Hal ini membuat penjualan ekspor OBMD pada semester I/2022 melesat sebesar 131,65 persen.
“Saat ini Perseroan juga sedang dalam tahap akhir penambahan kontrak baru LCM Pills dengan total kontrak sebesar US$2 juta atau setara dengan Rp29 miliar yang akan rampung pada September 2022,” kata Ivan Alamsyah, Wakil Direktur Utama OBMD, dalam keterangan pers, Rabu (28/9/2022).
Adapun, dari kontrak tersebut realisasi pengiriman diharapkan akan dilakukan pada kuartal III/2022, apabila tidak ada kendala dalam pengiriman.
Disamping dengan ONGC, saat ini Perseroan juga telah menandatangani kontrak (Pilot Agreement) dengan distributor di UAE (MI-Gulf Services) untuk project Adnoc dengan nilai kontrak sebesar US$800000, sehingga diprediksi penjualan ekspor OBMD akan meningkat signifikan dibandingkan dengan pada 2021.
Baca Juga
Sedangkan, untuk penjualan lokal, dengan makin gencarnya Pemerintah Indonesia dalam mendorong penggunaan produk lokal, dalam memenuhi target pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030, secara otomatis penjualan untuk lokal juga akan meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan pada 2021.
“Dengan hasil kinerja semester pertama ini Perseroan sudah memenuhi target 2022 sebesar 58 persen dari Rp94 miliar, sehingga kami optimistis penjualan sampai akhir tahun akan melampaui target penjualan 2022,” ungkap Ivan.
Lebih lanjut, pada semeste II/2022, OBMD akan sangat ditopang oleh penjualan ekspor yang saat ini sudah memasuki tahap akhir penyelesaian kontrak baru dengan pihak ONGC dalam penyediaan LCM Piils.
“Sedangkan untuk project Adnoc, kontrak juga dalam tahap akhir, sehingga diharapkan kedua kontrak ini akan rampung pada September 2022, dan realisasi pengiriman bisa dilakukan pada kuartal III dan IV,” tambah Ivan.