Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Sepekan, Investor Asing Masih Net Buy Saham Rp39,6 Triliun

IHSG melemah 0,79 persen selama sepekan ini, tetapi investor asing masih bertahan melakukan pembelian saham dengan net buy Rp39,59 triliun sepanjang 2021.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan mayoritas data perdagangan dalam sepekan ditutup di zona merah seiring dengan pelemahan IHSG.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan dalam sepekan menutup perdagangan pada Jumat (29/10/2021) di level 6.591,35 yang jika dibandingkan pada pekan sebelumnya melemah sebesar 0,79 persen.

Adapun pada pekan ketiga bulan Oktober ini, IHSG menutup perdagangan pada level 6.643,74.

“Data perdagangan BEI selama sepekan ini mayoritas ditutup pada zona merah,” kata Yulianto.

Selain IHSG, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,77 persen selama sepekan menjadi Rp8.087,96 triliun dari minggu sebelumnya sebanyak Rp8.150,38 triliun.

Selanjutnya rata-rata volume transaksi harian bursa turun sebesar 2,07 persen menjadi 21,634 miliar saham dari 22,091 miliar saham pada minggu sebelumnya. Begitu juga dengan rata-rata frekuensi harian bursa mengalami turun sebesar 7,32 persen menjadi 1.284.477 kali transaksi dari 1.385.992 kali transaksi pada minggu lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga tercatat turun sebesar 17,40 persen menjadi Rp13,418 triliun dari Rp16,245 triliun pada pekan sebelumnya.

Adapun investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp345,81 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp39,59 triliun.

Di sisi lain, selama sepekan ini telah terjadi pencatatan perdana saham dan dua obligasi. Pada Senin (25/10/2021) lalu, BEI resmi mencatatkan PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS) sebagai perusahaan terbuka yang merupakan perusahaan tercatat ke-39 di tahun 2021.

Perseroan dengan kode saham KUAS tersebut bergerak pada sektor industri dengan subsektor industrial goods.

Di hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 PT Astra Sedaya Finance Tbk. (ASDF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A).

Lalu Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap II Tahun 2021 PT Federal International Finance Tbk. (FIFA) juga mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,75 triliun pada Kamis (28/10/2021) dengan hasil pemeringkatan Pefindo serta PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan AAA(idn) (Triple A).

Maka Yulianto menyampaikan total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 81 Emisi dari 49 Emiten senilai Rp82,33 triliun.

“Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,41 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 125 Emiten,” paparnya.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.441,58 triliun dan US$400,00 juta dan EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,33 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper