Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ini dinilai sehat dan minggu depan diperkirakan akan mengalami penguatan karena masih dipengaruhi kinerja positif emiten pada kuartal III/2021 dan beberapa rilis data ekonomi.
Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama mengungkapkan koreksi IHSG selama sepekan ini disebabkan oleh sentimen dari penurunan harga komoditas. Di mana China yang memutuskan melakukan lockdown yang membuat negara tersebut membatasi ekspansi produksi.
“Ini akhirnya membuat harga komoditas jatuh dan saham-saham komoditas pun jatuh,” ungkap Dimas kepada Bisnis, Jumat (29/10/2021).
Di sisi lain, Dimas menyatakan bahwa investor asing pekan ini masih terus melakukan akumulasi untuk saham-saham perbankan besar karena mayoritas kinerja keuangan emiten tersebut di kuartal III/2021 yang positif.
Dimas pun menyampaikan bahwa secara teknikal, IHSG pekan ini memang butuh koreksi yang sehat dan pada hari ini Jumat (29/10/2021) berhasil rebound.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan hari ini IHSG berhasil menguat 1,03 persen atau 67,27 persen ke level 6.591,35 dengan nilai transaksi sebesar Rp12,91 triliun dengan aksi jual investor asing sebanyak Rp345,81 miliar. Dalam sepekan, IHSG koreksi 0,79 persen.
Baca Juga
Penurunan harga komoditas pekan ini menurut Dimas membuat investor melakukan panic selling untuk saham-saham berbasis komoditas. Selain itu secara teknikal IHSG menurutnya telah overbought sehingga membutuhkan koreksi sehat.
Koreksi sehat ini pun sifatnya untuk akumulasi dan oleh sebab itu pada pekan depan Dimas memperkirakan IHSG akan rebound kembali dan bahkan hingga pertengahan bulan November akan bisa menguji level 7.000.
Lalu pada minggu ketiga November diperkirakan akan terjadi profit taking oleh investor mengingat pada pertengahan bulan November The Fed akan memulai tapering off.
“Kita mungkin konfirmasi lagi hari Senin karena indeks baru dikonfirmasi rebound ke atas 6.700 kalau IHSG pada Senin mampu closing di atas 6.560,” papar Dimas.
Dia melanjutkan bahwa memang ada potensi untuk reli penguatan IHSG di atas 6.700 pekan depan sampai pertengahan bulan. Sementara secara mingguan, Dimas pun memproyeksikan IHSG bergerak di rentang 6.500-6.680.
Pekan depan menurutnya mayoritas sektor akan mendorong pertumbuhan indeks terutama untuk saham-saham perbankan, telekomunikasi, dan juga konsumer karena telah mulai diakumulasi oleh investor.
Bahkan sektor komoditas menurutnya juga akan menguat melihat terjadi tarikan kembali pada hari ini sehingga terjadi rebound untuk beberapa saham-saham batu bara seperti INDY, PTBA.
Dimas meambahkan, untuk pergerakan pekan depan IHSG akan dipengaruhi sentimen laporan keuangan emiten dan rilis PDB di kuartal III/2021.