Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, Investor Asing Jual Saham UNTR, BBRI, PTBA

IHSG ditutup turun seiring dengan aksi jua investor asing terhadap sejumlah saham big caps dan batu bara.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (28/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir ke posisi 6.524,07, turun 1,18 persen atau 78,13 poin.

Tercatat, 152 saham menguat, 381 saham melemah dan 130 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign sell sebesar Rp513,04 miliar jelang penutupan.

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tercatat menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,94 persen ke level 22475 disusul oleh PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) dengan penurunan 6,84 persen.

Sementara itu, PT United Tractors (UNTR) menjadi saham yang paling banyak dilego investor asing pada hari ini dengan net foreign sell Rp75,3 miliar. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp69,7 miliar dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp69,5 miliar.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpotensi melakukan pergerakan pada rentang 6.472 hingga 6.691.

Menurutnya indeks komposit terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang masih terlihat lebih besar dibandingkan dengan keinginan naiknya.

"Kurangnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG serta kondisi perlambatan perekonomian masih akan terus memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten hingga beberapa waktu mendatang," katanya dalam riset harian Kamis (28/10/2021.

Meski demikian William melihat untuk jangka panjang masih terlihat bahwa perbaikan perekonomian akan terjadi dalam tempo cepat atau lambat sehingga dapat kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper