Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengembang dan ritel modern, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) mencatatkan kenaikan penjualan sepanjang 9 bulan 2021 ini. Selain itu, laba bersihnya pun meningkat lebih dari dua kali lipat.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021 yang tidak diaudit, dikutip Rabu (27/10/2021), emiten berkode CSAP ini mencetak penjualan sebesar Rp10,38 triliun naik 14,17 persen dibandingkan dengan Rp9,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan barang beli putus meningkat 14,08 persen menjadi Rp9,8 triliun hingga 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp8,59 triliun pada periode 9 bulan tahun lalu. Adapun, penjualan konsinyasi naik 15,61 persen menjadi Rp575,85 miliar dibandingkan dengan Rp498,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Beban pokok penjualan konsinyasi juga meningkat menjadi Rp466,21 miliar dari Rp405,33 miliar. Dengan begitu, penjualan bersih per 30 September 2021 naik menjadi Rp9,91 triliun dari Rp8,68 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Beban pokok penjualan barang beli putus juga meningkat menjadi Rp8,22 triliun dari Rp7,24 triliun. Adapun, beban operasional naik menjadi Rp1,41 triliun dari Rp1,26 triliun.
Hingga bulan ke-9, laba usaha CSAP melonjak 48,42 persen menjadi Rp361 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp243,21 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melompat 125,66 persen menjadi Rp136,82 miliar sampai kuartal III/2021 dibandingkan dengan Rp60,63 miliar hingga kuartal III/2020.
Posisi total aset perseroan juga meningkat menjadi Rp8,47 triliun per 30 September 2021 naik dibandingkan dengan Rp7,61 triliun per 31 Desember 2020. Dengan rincian total aset lancar naik menjadi Rp4,95 triliun dari Rp4,41 triliun, sedangkan total aset tidak lacnar naik menjadi Rp3,51 triliun dari Rp3,19 triliun.
Di sisi lain, posisi liabilitas CSAP meningkat menjadi Rp6,29 triliun hingga kuartal III tahun ini dibandingkan dengan Rp5,56 triliun hingga akhir tahun lalu. Detailnya terjadi kenaikan total liabilitas jangka pendek menjadi Rp4,48 triliun dari posisi Rp4,06 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp1,8 triliun dari Rp1,5 triliun.
Sementara itu, total ekuitas perseroan tercatat Rp2,17 triliun per 30 September 2021 naik dibandingkan dengan Rp2,05 triliun pada akhir tahun lalu. Terjadi peningkatan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya menjadi Rp2,8 miliar dan yang belum ditentukan penggunaannya naik menjadi Rp863,87 miliar.