Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitra10 (CSAP) Tak Agresif Buka Toko Baru Gegara Daya Beli Lesu

Pengelola Mitra10 PT PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) memilih rencana yang moderat dalam rangka ekspansi pada 2025.
Warga berada di dekat gerai Mitra10 di Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Warga berada di dekat gerai Mitra10 di Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola Mitra10 PT PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) memiliki rencana yang moderat dalam rangka ekspansi pada 2025. Selepas mengalami tekanan laba bersih pada kuartal I/2025, rencana ekspansi toko perseroan ditargetkan tidak akan melebihi realisasi 2024.

Adapun sepanjang 2024, perseroan telah membuka 8 toko Mitra10 baru di sejumlah lokasi di Indonesia. Direktur Catur Sentosa Surjati Tanril menerangkan, meskipun rencana ekspansi mereka moderat pada 2025, tetapi perseroan memiliki target pembangunan 100 toko secara total. 

”Untuk pembukaan berapa toko di tahun ini yang pasti kami tidak seagresif tahun lalu,” katanya dalam paparan publik perseroan, Senin (23/6/2025). 

Adapun sejumlah lokasi yang ditargetkan menjadi upaya ekspansi baru perseroan antara lain Bandung, Pamulang, hingga Balikpapan. 

Salah satu pertimbangan yang menjadi dasar loyonya ekspansi perseroan pada 2025 adalah daya beli masyarakat yang melemah. Meskipun begitu, pada kuartal ke depan, perseroan mengaku bakal mereview kembali target tersebut. Artinya, rencana ekspansi perseroan bisa berubah seiring dengan daya beli masyarakat.

Meskipun dengan rencana ekspansi yang moderat, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 10% pada 2025. Artinya, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan ke angka sekitar Rp19 miliar.

”Tantangan yang paling berat yang kami hadapi itu adalah daya beli masyarakat karena untuk kebutuhan renovasi rumah ini kan sebagian masyarakat itu masih bisa menunda,” katanya.

Adapun sepanjang 2024, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,99% year on year (YoY). Pada 2023, penjualan perseroan mencapai Rp16,45 miliar, sedangkan pada 2024, penjualan tersebut bertumbuh menjadi Rp17,27 miliar. 

Sejalan dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat 20,13% secara tahunan, dari Rp789,49 juta pada 2023 menjadi Rp948,44 juta pada 2024.

Setelah dikurangi beban pokok penjualan dan berbagai pajak, CSAP membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih yang bertumbuh tipis sebesar 1,30% YoY.

Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada 2024 mencapai Rp184,83 juta dari Rp182,44 juta pada 2023. Sisa laba bersih setelah dibagi untuk dividen, akan dibukukan perseroan sebagai laba bersih ditahan.

Sementara itu, sepanjang kuartal I/2025, perseroan juga mencatatkan kinerja yang tertekan. CSAP membukukan penjualan yang menyusut 3,34% YoY menjadi Rp4,13 miliar pada kuartal I/2024, dari Rp4,27 miliar pada kuartal I/2024.

Bahkan, laba bersih perseroan menyusut drastis sebesar 92,08% YoY menjadi Rp4,25 juta pada kuartal I/2024 dari Rp53,81 juta pada kuartal I/2023.

Manajemen menerangkan, selain lemahnya daya beli, musabab lain penyusutan kinerja perseroan pada kuartal I/2025 adalah libur panjang Idulfitri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper