Bisnis.com, JAKARTA – PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) mendirikan perusahaan sekuritas baru (PSB) untuk melakukan spin off bisnis broker saham.
Manajemen TRIM menyatakan telah mendirikan PSB pada 11 Oktober 2021. Entitas anyar itu berdiri dengan modal dasar Rp4 miliar yang terbagi atas 80 juta saham dengan nilai nominal Rp50.
Adapun modal yang ditempatkan dan disetor mencapai Rp1 miliar terbagi atas 20 juta saham dengan nilai nominal Rp50. Mayoritas saham PSB anyar itu digenggam oleh TRIM sebesar 99,9 persen sedangkan 0,1 persen sisanya adalah Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan.
Manajemen mengatakan pendirian PSB adalah langkah awal perseroan untuk melakukan pemisahan kegiatan usaha atau spin off. Perseroan kini menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek.
TRIM optimistis rencana tersebut akan memperoleh persetujuan dari pemegang saham dan Otoritas Jasa Keuangan. Setelah disetujui, perseroan akan melakukan kegiatan usaha sebagai holding bagi PSB.
Adapun tujuan utama aksi tersebut adalah membuka kesempatan kepada perseroan untuk berinovasi dan mengembangkan usaha. Dengan begitu, TRIM bisa mendukung pengembangan pasar modal.
Baca Juga
Manajemen berharap setelah spin off, entitas dapat fokus dalam menjalankan kegiatan usaha. Selain itu juga mengembangkan bisnis secara grup dan meningkatkan nilai pemegang saham.
Sebelumnya, Boy Thohir telah melaksanakan proses negosiasi atas rencana pengambilalihan TRIM dengan Advance Wealth Finance Ltd sebagai penjual.
Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan mengkonfirmasi kabar tersebut. Saat ini proses pengambilalihan masih berada di tahap due dilligence.
“Saat ini masih dalam tahap due dilligence dan belum ada target penyelesaiannya. Kami sesuai prosedur saja,” katanya saat dihubungi Bisnis.com.
Adapun, dalam pengumuman tersebut, Boy Thohir mengatakan pihaknya telah menandatangani term sheet yang belum mengikat untuk mengambilalih kepemilikan saham TRIM dari Advance.
Boy Thohir rencananya akan membeli 3,5 miliar saham milik penjual di TRIM yang merupakan 49,23 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh TRIM.
“Yang apabila diselesaikan maka akan mengakibatkan perubahan pengendalian atas perusahaan sekuritas ini,” demikian kutipan pengumuman tersebut.
Adapun, tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis calon pengendali baru di pasar modal Indonesia. Boy Thohir juga menegaskan pihaknya tidak memiliki baik langsung maupun tidak langsung saham TRIM.