Bisnis.com, JAKARTA – Delapan jajaran direksi di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. mengajukan pengunduran diri secara serentak.
Pada keterbukaan informasi perusahaan, Senin (11/10/2021), disebutkan manajemen emiten berkode saham MBSS telah menerima surat pengunduran diri sejumlah anggota direksi dan dewan komisaris perseroan.
Adapun, nama-nama anggota direksi yang mengundurkan diri yakni Susana Germino selaku Direktur Utama, Burhan Sutanto selaku Direktur, dan Adhitya Nugroho selaku Direktur perseroan.
Sementara itu dari jajaran komisaris ada Nurcahya Basuki selaku Komisaris Utama, Kamen K. Palatov sebagai Komisaris, Andrew Clarke sebagai Komisaris, Harry Wiguna sebagai Komisaris, dan juga Agoes R. Silaban sebagai Komisaris.
“Pengunduran diri anggota direksi dan dewan komisaris akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober 2021,” tulis manajemen pada keterbukaan informasi.
Adapun, pengunduran diri serentak tersebut tidak akan berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Baca Juga
Sebelumnya, saham Mitrabahtera didivestasikan oleh perusahaan induk PT Indika Energy Tbk. (INDY). Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menyampaikan pada 6 Agustus 2021, INDY melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI), bersama-sama dengan The China Navigation Co. Pte. Ltd. (CNCo), keduanya sebagai penjual, telah menandatangani suatu Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT Galley Adhika Arnawama (GAA) sebagai pembeli.
"Perjanjian jual beli bersyarat [CSPA] sehubungan dengan rencana penjualan seluruh saham penjual di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk [MBSS] kepada GAA," paparnya dalam laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (9/8/2021).
Berdasarkan CSPA tersebut, IEI berencana menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51 persen dari modal disetor MBSS. Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS adalah setara dengan US$81 juta.
Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari Rencana Transaksi adalah sejumlah US$41,31 juta atau sekitar Rp598,99 miliar (kurs Rp14.500 per dolar AS).