Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV),PT Asia Vision Network (AVN), mengurungkan rencana mergernya dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).
Sebagaimana diketahui, MLAC adalah spesial-purpose acquisition company (SPAC) atau perusahaan cangkang yang telah terdaftar di Nasdaq. Batalnya merger ini membuat rencana AVN masuk ke Bursa AS menjadi pupus.
Dilansir dari US Securities and Exchange Commision, Direktur Utama IPTV Ade Tjendra mengatakan, pihaknya kecewa tidak bisa menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan.
"Kami telah bekerja sama selama beberapa bulan terakhir dengan MLAC, dan meskipun kami kecewa karena tidak menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan, kami percaya ini adalah keputusan yang benar, yang dicapai secara damai oleh kedua belah pihak," kata Ade, dikutip Minggu (19/9/2021).
Sementara itu, Chief Executive Officer MLAC Kenneth Ng menuturkan, berbagai keadaan tak terduga di luar kendali salah satu pihak menghalangi rencana ini.
"Oleh karena itu, kami menyimpulkan bersama dengan AVN, kepentingan terbaik kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian kombinasi bisnis kami," ujar dia.
Baca Juga
Sebagai informasi, Corporate Secretary MNC Vision Networks Muharzi Hasril menjelaskan, transaksi merger AVN dan MLAC telah dilakukan sejak semester II/2020. Ketika itu, transaksi SPAC sangat diminati investor di Nasdaq.
"Namun, memasuki 2021 banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq yang berpengaruh terhadap valuasi. Transaksi SPAC dianggap overcrowded," ujar dia dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia.
Hal tersebut membuat harga saham MLAC berada di bawah nilai nominal US$10 per saham. Kemudian, setelah melalui berbagai roadshow, MLAC dan AVN sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi.
"Hal lain yang melatarbelakangi keputusan di atas adalah makin bergairahnya investor di BEI, terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN," ucap dia.