Bisnis.com, JAKARTA - Entitas PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN), membatalkan rencana merger dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).
Padahal, MLAC merupakan special-purpose acquisition company (SPAC) atau perusahaan cangkang yang sudah terdaftar di Nasdaq, Bursa Saham Amerika Serikat. Dengan demikian, merger tersebut sebelumnya menjadi jalan bagi AVN masuk Bursa AS.
Muharzi Hasril, Corporate Secretary MNC Vision Network, menjelaskan sebetulnya proses transaksi merger AVN dan MLAC sudah dilakukan sejak semester II/2020. Saat itu, transaksi SPAC masih sangat diminati investor di Nasdaq.
"Namun, memasuki 2021, banyak sekali transaksi SPAC di NAsdaq, yang berpengaruh terhadap valuasi. Transaksi SPAC dianggap overcrowded," paparnya dalam surat ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (18/9/2021).
Hal tersebut, sambung Muharzi, menyebabkan harga saham MLAC berada di bawah nilai nominal US$10 per saham. Di Nasdaq, per 16 September 2021, saham MLAC bertengger di posisi US$9,92, turun 0,7 persen sejak awal tahun.
Setelah melalui penjajakan berbagai roadshow, MLAC dan AVN akhirnya sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi. Hal lain yang melatarbelakangi keputusan di atas adalah makin bergairahnya investor di BEI terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN.
Baca Juga
Sebelumnya, berdasarkan keterbukaan informasi BEI pada Rabu (16/6/2021), IPTV mengumumkan anak perusahaanya Asia VIsion Network (AVN) telah menyerahkan laporan registrasi konfidensial pada formulir F-4 ke SEC di AS, lembaga setara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Penyerahan laporan tersebut berkaitan dengan merger yang dilakukan AVN dengan perusahaan blank check yang dibentuk untuk melakukan akuisisi yaitu MLAC yang telah terdaftar di pasar modal Amerika Serikat NASDAQ.
Perseroan pun mengharapkan AVN akan terdaftar di NASDAQ sebagai perusahaan induk baru Indonesia pada kuartal III/2021. Disebutkan bahwa kombinasi bisnis tersebut tunduk pada syarat dan kondisi penutupan yang berlaku, termasuk persetujuan dari pemegang saham MLAC.
Presiden Direktur MNC Vision Networks Ade Tjendra mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk menciptakan peluang yang jauh lebih besar bagi pertumbuhan bisnis perseroan.
“Bersama dengan Malacca Straits, kami bertekad untuk membawa bisnis OTT [over the top] dan streaming dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia untuk terdaftar di NASDAQ, pasar modal terbesar di dunia,” ungkap Ade dalam keterbukaan informasi IPTV, Rabu (16/6/2021).