Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Kepastian dari The Fed, Rupiah Ditutup Melemah

Nilai tukar rupiah ditutup turun 0,35 persen atau 50 poin ke posisi Rp14.253 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS terpantau menguat 0,24 persen ke level 92,8010 pada pukul 15.17 WIB. 
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada hari ini, Senin (13/9/2021), lantaran investor sedang menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai jadwal Federal Reserve atau The Fed untuk memulai pengurangan aset. 

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup turun 0,35 persen atau 50 poin ke posisi Rp14.253 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS terpantau menguat 0,24 persen ke level 92,8010 pada pukul 15.17 WIB. 

Tidak hanya rupiah mata uang di kawasan Asia pun juga serempak mengalami penurunan nilai tukar terhadap dolar AS. Di antaranya won Korea Selatan turun 0,59 persen, baht Thailand turun 0,44 persen, dolar Taiwan turun 0,25 persen, dan yen Jepang terpantau turun 0,16 persen. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor saat ini melihat data AS terkait petunjuk lebih lanjut jadwal The Fed untuk memulai pengurangan aset dan juga menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Selasa mendatang. 

“Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada hari Jumat bahwa dia masih ingin bank sentral mulai mengurangi pembelian aset tahun ini,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (13/9/2021)

Ibrahim menyatakan, data pada hari Jumat menunjukkan bahwa harga produsen AS meningkat pada Agustus, menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan bertahan untuk sementara waktu. Ditambah dengan rantai pasokan tetap ketat karena pandemi Covid-19 berlarut-larut.

Sementara itu, di dalam negeri angka positivity rate virus Covid-19 terus mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Hal tersebut terlihat dari permintaan vaksinasi di daerah-daerah melebihi kuota vaksin yang telah disediakan pemerintah. 

Ditambah lagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyoroti angka positivity rate di Indonesia yang sedikit lagi menyentuh batas aman 5 persen. Artinya kata Ibrahim, penularan Corona sudah jauh lebih baik ketimbang puncaknya di pertengahan Juni hingga Agustus yang menyentuh 30 persen.

Kendati demikian, Ibrahim mengungkapkan pemerintah saat ini tetap waspada mengingat ada kemungkinan varian delta kembali merebak. Selain itu, virus Covid-19 varian “MU” yang terbilang ganas sudah terdeteksi di Indonesia. 

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan mata uang rupiah untuk esok hari, Selasa (14/9/2021) akan kembali ditutup melemah. 

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.240 - Rp14.280,” papar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper