Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terus mengupayakan penambahan likuiditas baik dari dana pemerintah maupun pasar modal.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan saat ini perseroan dalam proses pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2021 senilai Rp7,9 triliun.
“Sehubungan dengan hal tersebut, Waskita akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 September 2021 ini,” kata Ratna kepada Bisnis, Rabu (8/9/2021).
Ratna melanjutkan salah satu mata acara RUPSLB terkait dengan permohonan persetujuan rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Adapun, aksi korporasi rights issue akan dilakukan emiten dengan kode saham WSKT ini setelah mendapatkan restu dari pemegang saham lewat RUPSLB tersebut.
“Dana yang diterima oleh Waskita dari rights issue rencananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Waskita, serta tambahan modal kerja dan investasi pada anak perusahaan,” ujar Ratna.
Baca Juga
Dalam prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, WSKT akan menerbitkan saham baru lewat rights issue dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.
WSKT berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp100. Jumlah saham seri B yang diterbitkan itu masih akan disesuaikan dengan keperluan dana perseroan.
Untuk saat ini, informasi lain termasuk harga pelaksanaan final dan jumlah final saham seri B yang akan diterbitkan belum dapat diungkap dan akan diberitahukan pada waktunya.
Waskita Karya akan menggunakan dana hasil emisi rights issue setelah dikurangi biaya-biaya untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak. Apabila
Rights issue ini dilakukan WSKT sejalan dengan strategi transformasi bisnis secara menyeluruh untuk mendukung pemulihan kinerja dan kondisi keuangan akibat dampak dari pandemi Covid-19.
