Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp14.277 Meski Dolar AS Naik

Pada pukul 09.10 WIB, nilai tukar rupiah menguat 15 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.277,5 per dolar AS.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari kedua Semptember, Kamis (2/9/2021).

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.10 WIB, nilai tukar rupiah menguat 15 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.277,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.282,5. Secara tahun berjalan rupiah masih melemah 1,62 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, pada pukul 09.18 WIB indeks dolar AS tercatat menguat 0,07 persen atau 0,064 poin ke level 92,513 dari penutupan sebelumnya 92,449.

FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy menjelaskan nilai tukar rupiah pada hari kedua perdagangan September 2021 akan bergerak di kisaran Rp14.250 - Rp14.350 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan terbatas," paparnya saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Selain itu, pelaku pasar saat ini juga cenderung wait and see menunggu sejumlah rilis data perekonomian. Salah satu indikator yang ditunggu menurut Deddy adalah data sektor pekerjaan US dan juga US Factory Orders bulan Juli yang diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya.

Kemarin, Rabu (1/9/2021) nilai tukar rupiah ditutup melemah seiring dengan angka inflasi inti Indonesia yang tidak sesuai harapan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.282,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,07 persen ke level 92,69.

Deddy menyebutkan kemarin rupiah bergerak melemah pada kisaran Rp14.255 - Rp14.310. Tren negatif ini mengikuti mata uang regional yang juga melemah terhadap dolar AS.

Ia mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh rilis data perekonomian Indonesia yang tidak sesuai ekspektasi pasar. Rilis data inflasi inti Indonesia pada bulan Agustus 0,21 persen secara bulanan (month-to-month) pada Agustus 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper