Bisnis.com, JAKARTA — Hingga akhir Agustus, penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2021 telah melebihi angka Rp50 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) telah membuka penawaran sukuk ritel (SR) seri SR015 sejak 20 Agustus 2021. Masa penawaran SR015 akan ditutup pada pada 15 September 2021 mendatang.
Adapun, berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Kamis (26/8/2021) sekitar pukul 15.53, total penjualan SR015 telah menyentuh Rp6,38 triliun. Adapun batas pemesanan tercantum sekitar Rp8 triliun.
Sebelum SR015, pemerintah telah menawarkan obligasi ritel seri SBR010 yang menghimpun penjualan sebesar Rp7,50 triliun atau 100 persen dari kuota yang disediakan pemerintah. Besaran kuota tersebut telah ditambah dari kuota awal yang sebesar Rp5 triliun.
SR015 merupakan SBN Ritel keempat yang diterbitkan pemerintah tahun ini. Sebelumnya pemerintah menerbitkan jenis obligasi negara ritel seri ORI019 pada Februari, jenis sukuk ritel seri SR014 pada Maret serta SBR010 pada pertengahan Juli lalu
Hasil penjualan ORI019 mencapai Rp26,00 triliun sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel secara daring, sedangkan seri SR014 dan SBR010 masing-masing mencatat penjualan Rp16,70 triliun dan Rp7,5 triliun
Baca Juga
Jika diakumulasikan dengan penawaran masuk SBR010, total penjualan untuk tiga seri SBN ritel yang terbit tahun ini mencapai Rp50,20 triliun. Jumlah tersebut kian mendekati target yang ditetapkan pemerintah untuk 2021 ini.
Adapun, masih ada 2 seri SBN ritel yang dijadwalkan terbit hingga akhir 2021 yakni obligasi negara ritel seri ORI020 (akhir September), dan sukuk tabungan seri ST008 (awal November).
Di awal tahun, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan pemerintah memasang target penjualan SBN ritel untuk 2021 di kisaran Rp60—Rp80 triliun.
Angka ini tak jauh dari realisasi penerbitan SBN ritel sepanjang 2020 yang mencapai Rp76,78 triliun.
Sepanjang 2020, pemerintah telah menerbitkan 6 SBN ritel terdiri atas 1 savings bonds ritel (seri SBR009), 2 sukuk ritel (seri ST012 dan ST013), 2 obligasi negara ritel (seri ORI017 dan ORI018), dan 1 sukuk tabungan (seri ST007).
Adapun, akumulasi nilai pemesanan keenam SBN ritel tersebut mencapai Rp76,78 triliun. Seri SR013 menjadi yang paling banyak dipesan dengan jumlah pemesanan yang ditetapkan Rp25,67 triliun.
Realisasi tersebut jauh melampaui total pemesanan SBN ritel pada 2019 yang sebesar Rp49,70 triliun. Padahal tahun tersebut pemerintah lebih rajin menerbitkan instrumen ritel yakni hingga 10 seri.
Penjualan SBN Ritel 2020 - 2021
2020 | |||
Seri | % Kupon | Total Pemesanan | Keterangan |
Rp Triliun | |||
SBR009 | 6,30 (with floor) | 2,25 | nontradable |
SR012 | 6,30 | 12,14 | tradable |
ORI017 | 6,40 | 18,33 | tradable |
SR013 | 6,05 | 25,67 | tradable |
ORI018 | 5,70 | 12,97 | tradable |
ST007 | 5,50 (with floor) | 5,42 | nontradable |
TOTAL | - | 76,78 | - |
2021 | |||
Seri | % Kupon | Total Pemesanan | Ket. |
Rp Triliun | |||
ORI019 | 5,57 | 26,00 | tradable |
SR014 | 5,47 | 16,70 | tradable |
SBR010 | 5,10 (with floor) | 7,50 | nontradable |
Sumber: DJPPR, data midis daring, diolah.
Sumber: DJPPR Kemenkeu