Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Turun ke 6.058, Investor Asing Masuk Saham TLKM dan BUKA

Hingga akhir perdagangan, indeks ditutup turun 0,9 persen atau 55,16 poin menjadi 6.058,08.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan Kamis (26/8/2021) seiring dengan aksi jual investor asing.

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG terpantau parkir pada posisi 6.058,22 terkoreksi 0,90 persen atau 55,01 poin. Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.054,46-6.119,66.

Hingga akhir sesi II, IHSG berkutat di zona merah. Hingga akhir perdagangan, indeks ditutup turun 0,9 persen atau 55,16 poin menjadi 6.058,08. IHSG sempat mencapai level terendahnya 6.034,05.

Tercatat, 187 saham menguat, 333 saham melemah, dan 134 saham diam di tempat. Investor asing juga membukukan net foreign sell sebesar Rp297,62 miliar jelang penutupan.

Investor asing tercatat menjual saham ARTO, INKP, BMRI, BBNI, dan TBIG, dengan net foreign sell masing-masing Rp67,8 miliar, Rp37,5 miliar, Rp19,6 miliar, Rp18 miliar, dan Rp17 miliar.

Sementara itu, investor asing memburu saham TLKM, BUKA, BBCA, UNTR, dan ASII, dengan net foreign buy masing-masing Rp50,9 miliar, Rp38,4 miliar, Rp25,5 miliar, Rp18,2 miliar, dan Rp16,6 miliar.

Sebelumnya, pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terbatas hari ini, menunjukkan sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

Di sisi lain, fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pola gerak

"Namun jika IHSG tidak dapat dipertahankan diatas resisten level terdekat, maka IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam riset harian, Kamis (26/8/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper