Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen minyak sawit, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk., atau Lonsum berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih lebih dari 400 persen pada semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Jumat (13/8/2021), emiten berkode saham LSIP itu mencatatkan laba bersih senilai Rp501 miliar pada semester I/2021. Jumlah tersebut meroket 445 persen dibandingkan dengan laba bersih pada semester I/2020 lalu senilai Rp92 miliar.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan penerimaan perusahaan. LSIP tercatat membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp2,17 triliun. Pencapaian itu naik 39,1 persen dibandingkan dengan perolehan semester I/2020 sebesar Rp1,56 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari sektor MKS masih menjadi kontributor tertinggi dengan Rp1,68 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,25 triliun. Selanjutnya, pendapatan dari inti sawit dan produk terkait adalah senilai Rp354,66 miliar.
Selanjutnya, pendapatan dari segmen karet tercatat sebesar Rp83,22 miliar disusul oleh penerimaan lain-lain sebanyak Rp52,52 miliar.
“Kenaikan terjadi seiring dengan peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit. Pada semester I/2021, ASP CPO dan inti sawit (PK) naik masing-masing sebesar 25 persen yoy dan 56 persen yoy,” demikian penjelasan manajemen dikutip dari keterangan resmi, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga
Sementara itu, Produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti juga mengalami pertumbuhan 1 persen menjadi 616 ribu ton. Total produksi CPO naik 4 persen menjadi 164 ribu ton. Seiring kenaikan produksi, volume penjualan CPO naik 8 persen menjadi 169 ribu ton dan volume penjualan PK dan produk turunan PK naik 12 persen menjadi 47 ribu ton.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp1,81 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar Rp1,63 triliun.
Total aset LSIP per semester I/2021 ada di posisi Rp11,6 triliun, naik daripada posisi per akhir 2020 sebesar Rp10,92 triliun. Selain itu, total kas dan setara kas juga naik menjadi Rp2,68 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar Rp1,60 triliun.