Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastucture Tbk. (TBIG), akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrasctucture Tahap I dengan target dana mencapai Rp1,2 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dikutip Rabu (11/8/2021), emiten bersandi saham TBIG itu bakal menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi. TBIG memberikan tingkat bunga tetap sebesar 4,25 persen per tahun.
Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 19 November 2021, sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus dengan pelunasan Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 29 Agustus 2022.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi seluruhnya akan dipinjamkan kepada anak usaha PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP). Dana itu akan dipakai untuk melakukan pembayaran sebagian kewajiban keuangan terkait dengan fasilitas pinjaman revolving US$375 juta.
Fasilitas pinjaman revolving dikenakan marjin bunga sebesar 1,85 persen per tahun di atas LIBOR untuk kreditur dalam negeri dan 1,75 persen per tahun di atas LIBOR untuk kreditur luar negeri yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2025.
Fasilitas ini digunakan oleh SKP untuk melunasi sebagian Fasilitas A dalam US$1 miliar. Sebagai tambahan informasi, Fasilitas A merupakan salah satu pinjaman yang digunakan untuk membiayai kembali pinjaman-pinjaman yang telah ada.
Baca Juga
Padahal mulanya digunakan oleh entitas untuk membiayai belanja modal seperti sewa lahan jangka panjang, pembelian material, dan pembayaran jasa kontraktor sehubungan dengan penambahan menara telekomunikasi.
Masa penawaran umum Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrasctucture Tahap I digelar pada 12—13 Agustus 2021 dengan perkirakaan tanggal efektif pada 9 Agustus 2021.
Tanggal penjatahan pada 16 Agustus 2021, dan tanggal pencatatan efek pada Bursa Efek Indonesia pada 20 Agustus 2021.
TBIG menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi yakni PT Cimb Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.