Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, jatuh pada perdagangan Senin waktu setempat (19/7/2021), karena kekhawatiran atas bangkitnya kasus Covid-19 yang memicu aksi jual investor.
Mengutip Antara, Selasa (20/07/2021), ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi dengan penurunan tajam. S&P dan Nasdaq mengalami penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan Mei, serta Dow mengalami hari terburuk dalam hampir sembilan bulan.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 725,81 poin atau 2,09 persen, menjadi menetap di 33.962,04 poin, setelah merosot lebih dari 900 poin pada posisi terendah sesinya. Indeks S&P 500 berkurang 68,67 poin atau 1,59 persen, menjadi 4.258,49 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 152,25 poin atau 1,06 persen, menjadi berakhir di 14.274,98 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi tergelincir 3,59 persen, memimpin kerugian dan merupakan hari terburuknya sejak Maret.
Sentimen penghindaran risiko (risk-off) juga membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun merosot, menarik harga saham bank yang sensitif terhadap suku bunga. Indeks S&P 500 Banks tergerus 3,3 persen.
"Sebagian besar terkait dengan (varian) Delta. Ada beberapa kekhawatiran juga bahwa mungkin ekonomi tidak akan dibuka secepat yang dipikirkan semua orang," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Indikator utama penularan Covid-19 di Amerika Serikat terus melonjak di tengah perlambatan tingkat vaksinasi dan penyebaran varian yang cepat.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, jumlah rata-rata kasus harian baru hampir 30.000 dalam tujuh hari yang berakhir Jumat, dibandingkan dengan rata-rata tujuh hari sebelumnya sebesar 18.642.
Untuk pekan yang berakhir 16 Juli, Indeks Dow Jones kehilangan 0,5 persen, sementara Indeks S&P 500 dan Indeks Nasdaq masing-masing turun satu persen dan 1,9 persen, tertekan oleh kenaikan lanjutan inflasi AS.