Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Dibuka di Zona Merah, Ikut Pelemahan Bursa Global

Tiga indeks utama Bursa AS melemah pada awal perdagangan mengikuti pelemahan pasar saham global.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wall Street memerah pada awal pekan ini, mengikuti tren pelemahan harga saham di bursa global.

Sementara itu, yield Treasury AS merangkak naik di tengah penyebaran varian delta Covid-19 yang dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi.

Mengutip Bloomberg pada Senin (19/7/2021), indeks S&P 500 turun 1,6 persen pada pukul 9.54 di New York. Indeks Nasdaq 100 turun 1,2 persen dan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,8 persen.

Adapun, koreksi indeks S&P 500 dipimpin oleh penurunan harga saham komoditas, keuangan, industri. Harga saham emiten operator pesawat terbang dan kapal tumbang di tengah kekhawatiran pembatasan perjalanan.

“Banyak investor yang bertanya-tanya apakah mereka bisa percaya diri memegang saham saat valuasi kian melebar sementara mereka juga mempertimbangkan untuk reprice karena ada harapan saat negara-negara maju kembali dibuka,” kata Analis ThinkMarkets Fawad Razaqzada, seperti dikutip Bloomberg, Senin (19/7/2021).

Lebih lanjut, lonjakan kasus Covid-19 telah meredam selera risk-off dari investor. Pelaku pasar khawatir pembatasan perjalanan hingga lockdown dapat menjanggal pemulihan ekonomi dan menekan performa saham yang sedang berada di level rekor tertinggi.

Sementara itu, pelemahan yield Treasury AS baru-baru ini juga disebut menjadi sinyal hambatan pemulihan ekonomi. Hal ini akan menjadi pengganjal pula bagi pengambilan keputusan otoritas fiskal saat inflasi terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper