Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi dan logistik PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mengungkapkan penerbitan rights issue dengan convertible bond atau obligasi konversi guna menghemat biaya bunga perseroan.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menuturkan dengan convertible bond dengan bunga 0 persen selama 2 tahun sebelum di konversi (zero coupon) ini akan memperkuat struktur pendanaan yang lebih murah untuk perseroan.
"Dengan demikian, ASSA mendapatkan penghematan atas biaya bunga di kemudian hari," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (15/7/2021).
Selain itu, dengan convertible bond juga memberikan keuntungan bagi investor yaitu akan terhindar dari risiko gagal bayar, karena sudah ada standby buyer. Convertible vond sendiri bisa diperdagangkan di bursa dengan zero coupon selama 2 tahun.
ASSA ini memperoleh pemberitahuan efektif Pernyataan Pendaftaran nomor: S/06/D.04/2021 dari OJK dalam rangka Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) pada 2 Juli 2021.
HMETD yang ditawarkan ASSA cukup unik karena mengandung Obligasi Konversi sebanyak 600 juta unit dengan rasio setiap pemegang 453 lembar saham lama.
Baca Juga
Artinya, yang terdaftar berhak memperoleh 80 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu unit Obligasi Konversi dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp1.200 per unit yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Prodjo menjelaskan perseroan menargetkan perolehan dana melalui PMHETD ini sekitar Rp720 miliar. Dana tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebagian besar yaitu sekitar Rp639,3 miliar akan digunakan untuk melunasi dan membayar sebagian pinjaman bank yang diambil pada 2019 untuk memulai bisnis Last Mile Delivery Anteraja serta akuisisi lelang otomotif PT JBA.
Sekitar Rp18,52 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha jasa pergudangan Titipaja (e-fulfilment), serta sisanya untuk modal kerja Perseroan.
Titipaja merupakan inisiatif terbaru ASSA di bidang logistik berupa sharing warehouse untuk membantu seller dari e-commerce lebih mudah dan efisien dalam melakukan penitipan dan pengiriman barang kepada customer.
Nantinya, Obligasi Konversi dari proses HMETD ini akan dapat diperdagangkan dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2 tahun setelah tanggal emisi dan bersifat zero-coupon.
Jumlah saham apabila Obligasi Konversi ini dikonversi menjadi saham adalah sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham baru atau setara dengan 15,01 persen dari total saham setelah pelaksanaan konversi jika tidak terdapat penyesuaian pada harga konversi.
Apabila masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh Obligasi Konversi yang tersisa akan diambil oleh International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari grup Bank Dunia.