Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021: Simak Daftar 10 Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per akhir paruh pertama tahun ini akumulasi nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana secara industri adalah Rp536,11 triliun.
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan dana kelolaan sejumlah manajer investasi terbesar di Indonesia terpantau beragam per akhir semester I/2021 dengan mayoritas mengalami penurunan dana kelolaan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per akhir paruh pertama tahun ini akumulasi nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana secara industri adalah Rp536,11 triliun.

Jumlah tersebut terpantau turun 6,53 persen dibandingkan NAB per akhir Desember 2020 lalu yang sebesar Rp573,54 triliun.

Sebagai catatan, total dana kelolaan yang dihitung adalah hanya untuk produk-produk reksa dana termasuk reksa dana berdenominasi dolar yang telah dikonversi nilainya ke dalam rupiah. Namun angka tersebut tidak termasuk dana kelolaan produk investasi alternatif.

Di antara manajer investasi (MI) yang terdaftar di OJK, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menduduki posisi pertama sebagai MI dengan dana kelolaan terbesar dengan NAB Rp56,67 triliun per akhir semester I/2021.

MAMI mengukuhkan posisinya dengan mencatat pertumbuhan 14,83 persen secara year to date hingga akhir Juni 2021 dari posisi akhir 2020 lalu yang sebesar Rp49,35 triliun, sekaligus menjadi satu-satunya MI di posisi tiga terbesar yang mencatat pertumbuhan.

Di posisi kedua ada PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) dengan dana kelolaan Rp42,33 triliun. Berbeda dengan MI sebelumnya, Bahana TCW mengalami penurunan dana kelolaan 9,05 persen dari posisi akhir 2020 yang sebesar Rp46,54 triliun.

Kemudian di posisi ketiga PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menempel ketat dengan NAB Rp42,19 triliun. Snak dari Mandiri Sekuritas ini juga mencatat penyusutan secara ytd sebesar 14,04 persen dari posisi Rp49,29 triliun per akhir 2020.

Selanjutnya di urutan 4 dan 5 ada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) dan PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroder) dengan dana kelolaan Rp40,28 triliun dan Rp34,23 triliun.

Seperti tren industri, keduanya juga sama-sama mengalami penurunan. Dana kelolaan BPAM terpantau turun 11,38 persen dari posisi Rp45,45 triliun akhir tahun lalu dan Schroder turun 8,87 persen dari posisi Rp37,56 triliun dalam periode yang sama.

Lalu berikutnya berturut-turut ada PT Danareksa Investment Management (Rp24,35 triliun), PT Ashmore Asset Management (Rp23,89 triliun), PT Trimegah Asset Management (Rp23,67 triliun), PT BNI Asset Management (Rp21,34 triliun), dan PT Syailendra Capital (Rp20,58 triliun).

Di antara MI yang menduduki peringkat 6—10, mayoritas mengalami penyusutan dana kelolaan, kecuali Trimegah AM dan Ashmore AM.

Trimegah AM merupakan pendapatan baru di daftar 10 MI terbesar dengan mencatat pertumbuhan signifikan 34,41 persen secara ytd, sedangkan Ashmore mampu mencetak pertumbuhan 1,96 persen.

Berikut daftar lengkap 10 MI dengan Dana Kelolaan Terbesar per Akhir Semester I/2021:

 Manajer Investasi

Des 2020

Juni 2021

Pertumbuhan

Manulife Aset Manajemen Indonesia

49,35

56,67

14,83%

Bahana TCW Investment Management

46,54

42,33

-9,05%

Mandiri Manajemen Investasi

49,29

42,19

-14,40%

Batavia Prosperindo Aset Manajemen

45,45

40,28

-11,38%

Schroder Investment Management Indonesia

37,56

34,23

-8,87%

Danareksa Investment Management

30,73

25,35

-17,51%

Ashmore Asset Management Indonesia

23,43

23,89

1,96%

Trimegah Asset Management

17,61

23,67

34,41%

BNI Asset Management

25,78

21,34

-17,22%

Syailendra Capital

25,36

20,58

-18,85%

*dalam Rp (Triliun)

**Sumber: OJK, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper