Bisnis.com, JAKARTA — Rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) telah dimulai sejak akhir pekan lalu.
Dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (9/7/2021), Bukalapak akan melepaskan saham sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 saham atau dibulatkan 25,76 miliar saham. Nilai nominal Rp50, yang mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga penawaran IPO Bukalapak berkisar Rp750-Rp850. Artinya, raksasa e-commerce itu berpotensi meraup dana dari IPO dengan kisaran Rp19,32 triliun-Rp21,9 triliun.
Aksi IPO Bukalapak akan menjadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesi (BEI). Sebelumnya, rekor tertinggi dipegang PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang meraih dana IPO senilai Rp12,25 triliun pada 2008 silam.
Dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek. Selanjutnya, PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi penjamin emisi efek.
Beberapa jadwal sementara IPO Bukalapak yang telah diumumkan perseroan melalui prospektus sebagai berikut:
Baca Juga
Masa penawaran awal : 9 Juli-19 Juli 2021
Tanggal efektif : 26 Juli 2021
Masa penawaran umum perdana saham : 28 Juli - 30 Juli 2021 Tanggal penjatahan : 3 Agustus 2021
Tanggal distribusi saham secara elektronik : 5 Agustus 2021 Tanggal pengembalian uang pesanan : 5 Agustus 2021
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia : 6 Agustus 2021