Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak sideways pada perdagangan pekan depan, Senin (12/7/2021). Investor akan memperhatikan peningkatan kasus Covid-19 dan rilis data neraca perdagangan.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan pergerakan indeks pekan ini dipengaruhi rilis data ekonomi berupa foreign reserve yang meningkat serta Indeks keyakikan konsumen yang masih berada di level 107,4 naik dari 104.4 di bulan Mei 2021.
Selain itu, kenaikan angka kasus Covid-19 yang masih meningkat serta aksi jual dari foreign investor juga mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Untuk saat ini IHSG masih cenderung sideways dengan support di level 5950 dan resisten di 6110. Untuk minggu depan sentimen masih dari PPKM darurat dan juga kenaikan Covid cases," paparnya kepada Bisnis, Sabtu (10/7/2021).
Selain itu, investor juga akan memperhatikan rilis data neraca perdagangan Indonesia pada pekan depan. Pergerakan indeks pun masih cenderung sideways.
Indeks komposit selama sepekan, 5-9 Juli 2021, meningkat 0,28 persen menjadi 6.039,844 dari 6.023,008 pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Sedangkan data rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan 1,56 persen menjadi 19,044 miliar saham dari 19,346 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Investor asing pada Jumat (9/7/2021) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp23,11 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp15,75 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar Bursa meningkat 0,46 persen menjadi Rp7.187,639 triliun dari Rp7.154,948 triliun dari pekan sebelumnya.