Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelita Samudera Shipping (PSSI) Akan Buyback hingga 300 Juta Saham dalam 1 Tahun

Buyback akan dilakukan secara bertahap terhitung sejak 17 Juni 2021 - 16 Juni 2022.
Logo Emiten PSSI
Logo Emiten PSSI

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) akan melaksanakan buyback sahamnya sebanyak-banyaknya 5,5 persen setelah mendapatkan persetujuan dalam RUPST.

Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan “Alex” Ibarat mengatakan sebagai agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah menyetujui pembelian kembali saham perseroan (Buyback).

Buyback akan dilakukan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau 5,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, akan dilakukan secara bertahap terhitung sejak 17 Juni 2021 - 16 Juni 2022.

"Buyback didasari atas arus Kas Perseroan yang melebihi jumlah diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan, tingkat kewajiban hutang (leverage) yang baik," ujarnya, Rabu (23/6/2021).

Dia menegaskan buyback bertujuan meningkatkan laba per saham, fleksibilitas lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, serta mencapai struktur permodalan yang efisien serta pengembalian Return on Equity secara berkelanjutan.

PSSI merupakan perusahaan jasa angkutan laut yang terkemuka di Indonesia selama 12 tahun terakhir untuk pengangkutan dan pemindahmuatan batubara terintegrasi.

Perseroan menyediakan fasilitas kapal tunda dan kapal tongkang (tugs and barges), fasilitas muatan apung (Floating Loading Facility), fasilitas bongkar muat apung (Floating Crane) dan kapal kargo curah Mother Vessel handymax dan supramax secara terintegrasi yang memberikan value added kepada para konsumen.

Sebelumnya, Laba bersih perseroan pada akhir tahun buku 2020 tercatat sebesar US$8,4 juta. Atas persetujuan pemegang saham, laba bersih pada 2020 sebagian akan digunakan untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp8 per saham akan dibagikan 21 Juli 2021.

"Pembayaran dividen ini yang kelima sejak Perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017. Total dividen sebesar Rp8 per saham mencerminkan 35 persen dari laba bersih 2020 atau sebesar US$2,97 juta setara Rp43,3 miliar," jelasnya.

Sementara, sebesar US$421 ribu atau setara Rp6,1 miliar atau 5 persen disisihkan untuk dana cadangan Perseroan. Sisa Laba bersih tahun berjalan sebesar US$5,04 juta atau 60 persen dicatat sebagai laba yang ditahan Perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper