Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Cemerlang hingga Mei 2021, Itama Ranoraya (IRRA) Yakin Pendapatan Tumbuh 100 Persen

Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp331,0 miliar hingga Mei 2021 atau tumbuh 366 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp71,02 miliar.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) optimistis target pertumbuhan tahun ini sebesar 80 persen hingga 100 persen bisa kembali diraih.

Optimisme ini didukung oleh hasil performa perseroan dalam 5 bulan pertama tahun ini. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp331,0 miliar hingga Mei 2021 atau tumbuh 366 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp71,02 miliar.

Produk in vitro berupa antigen test masih penyumbang terbesar penjualan perseroan. Diikuti produk Abbott lainnya seperti Reagen  dan Mesin plasma yaitu Terumo. Di semester I/2021, penjualan didominasi oleh segmen ritel (Non-APBN/APBD), dan ini yang membuat pertumbuhan naik signifikan.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif menjelaskan sebelumnya pelanggan perseroan mayoritas adalah institusi pemerintah seperti untuk program imunisasi, pengadaan peralatan medis di rumah sakit – rumah sakit pemerintah, sehingga membuat perolehan pendapatan secara kuartalan terdistribusi di kuartal III dan IV setiap tahunnya.

Tahun ini, perseroan mulai memperkuat segmen ritel atau non-pemerintah untuk semakin memperbesar pangsa pasar produknya, dan diversifikasi segmen pelanggan yang lebih solid.

“Tahun sebelumnya, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV.  Sejak kuartal IV tahun lalu kami mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD baik swasta maupun ritel termasuk membuka kerjasama dengan layanan kesehatan sebagai channel distribusi produk kami," jelasnya, Selasa (22/6/2021).

Hal ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan pada semester I/2021. Segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen Pemerintah yang biasanya mulai terlihat di kuartal III dan puncaknya kuartal IV.

Kenaikan yang cepat untuk segmen ritel juga dikarenakan produk perseroan seperti Swab Antigen Test yang kini menjadi convenience goods yang dikonsumsi secara reguler.

Selain itu, ditambah dengan status produk Swab Antigent Test perseroan dengan merk Panbio sebagai produk rekomendasi WHO karena akurasi hasilnya.

Pada awal pekan lalu, perseroan telah melakukan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Kimia Farma Diagnostik yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek yang memiliki jaringan 422 klinik dan 73 Laboratorium untuk penyediaan alat test Swab Antigent Test Panbio.

Dengan kerjasama tersebut IRRA menargetkan tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulannya.   

Kategori segmen ritel yang menjadi target perseroan termasuk rumah sakit dan klinik-klinik laboratorium swasta dan jasa layanan kesehatan e Health Services.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Hermen mengungkapkan tahun ini perseroan menambah cukup signifikan SDM terutama bagian penjualan untuk masuk ke segmen ritel, masuknya perseroan di segmen ritel akan semakin lengkap dengan tambahan produk baru perseroan yaitu Avimac yang merupakan imunomodulator untuk peningkat imun tubuh.

“Avimac sudah mulai berkontribusi di penjualan kuartal III dan di awal, kami targetkan bisa terjual 150.000 botol, dengan kontribusi terhadap pendapatan mencapai 4 persen--5 persen di tahun ini,” ungkap Hendry.

IRRA optimistis tahun ini bisa kembali membukukan pertumbuhan seperti tahun lalu, apalagi jika melihat performa pada semester I/2021 yang ditopang segmen ritel. Di semester II, selain dari instansi pemerintah, perseroan akan terus mengoptimalkan segmen ritel baik melalui penjualan secara langsung maupun melalui kerjasama-kerjasama seperti yang telah dilakukan dengan PT Kimia Farma Diagnostika.

"Jadi tahun depan selain pertumbuhan organik, pertumbuhan dari ekspansi anorganik sudah bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan perseroan, sehingga perseroan bisa menjaga ritme pertumbuhannya tetap tinggi” kata Heru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper