Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar untuk 2025.
Direktur IRRA Viertin M.L. Tobing mengatakan fokus anggaran capex itu akan digunakan untuk mendukung strategi pengembangan lini bisnis EMD (Electromedical Medical Devices) yang telah dijalankan perseroan sejak 2024.
"Selain itu, Perseroan juga akan mengalokasikan capex untuk pengembangan infrastruKur gudang, peningkatan sistem teknologi informasi melalui pengembangan ERP (Enterprise Resource Planning), serta pembukaan kantor-kantor cabang baru di berbagai wilayah strategis di lndonesia sepanjang tahun ini," kata Viertin dalam laporan paparan publik, dikutip Selasa (27/5/2025).
Direktur IRRA Teguh Eko Purwanto menambahkan perseroan juga tengah menyiapkan strategi untuk menangkap peluang yang sudah diidentifikasi. Dia menyebut ada tiga area utama yang akan menjadi fokus bisnis perseroan tahun ini. Pertama, produk diagnostik dengan peluang yang bersifat in vitro maupun in vivo.
"Seiring dengan program pemeriksaan kesehatan gratis (MCU) yang akan diluncurkan oleh pemerintah. Hal ini akan mendorong peningkatan kebutuhan terhadap alat-alat diagnostik yang handal dan efisien," kata Teguh.
Kedua, digitalisasi kesehatan dan teknologi robotik. Adapun, digitalisasi layanan kesehatan diimplementasikan mulai dari sistem manajemen rumah sakit, lingkungan laboratorium diagnostik, hingga penggunaan teknologi robotik dalam sistem ortopedi.
Ketiga, penguatan layanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik.
"Kami juga mengidentifikasi peluang pada penyediaan produk-produk yang mendukung penguatan sistem kesehatan di lini terdepan," ujar Teguh.
Dalam hal kemudahan akses terhadap produk perseroan, IRRA sudah membuka gudang baru di Cibitung. Lokasi tersebut dinilai strategis dan sentral sehingga bisa mendistribusikan produk ke berbagai wilayah.
Berdasarkan Laporan Keuangan, IRRA membukukan laba bersih sebesar Rp10,31 miliar pada kuartal I/2025. Angka itu meroket 139,10% year-on-year, dibandingkan perolehan kuartal I/2024 sebesar Rp4,31 miliar.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp240,43 miliar pada kuartal I/2025. Torehan itu meningkat sebesar 62,61% YoY dari sebelumnya Rp147,86 miliar pada kuartal I/2024.
Secara rinci, penjualan alat kesehatan non-elektromedik steril mencatatkan pertumbuhan 201,65% menjadi Rp15,61 miliar pada kuartal I/2025, dari Rp5,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Segmen penjualan alat kesehatan elektromedik juga terbang 204,52% menjadi Rp91,87 miliar pada kuartal I/2025 dari Rp30,171 miliar pada kuartal I/2025. Sementara itu, penjualan produk diagnostik in vitro perseroan justru susut 57,19% dari Rp109,87 miliar pada kuartal I/2024, menjadi Rp47,03 miliar pada kuartal I/2025.
IRRA membukukan pertumbuhan asetnya sepanjang tahun berjalan. Pada akhir Maret 2025, IRRA mencatat aset sebesar Rp1,94 triliun atau naik 16,98% dari Rp1,65 triliun pada akhir tahun 2024.
Jumlah ekuitas meningkat 2,03% year to date menjadi Rp522,71 miliar pada Maret 2025, dari Rp512,32 miliar pada akhir Desember 2024. Begitu juga dengan jumlah liabilitas perseroan meningkat 23,66% YtD menjadi Rp1,41 triliun pada Maret 2025, dari Rp1,14 triliun pada Desember 2024 lalu.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.