Bisnis.com, JAKARTA — Distributor alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk. memproyeksi permintaan swab antigen test Panbio masih akan stabil ke depan kendati adanya pelarangan mudik dan pengetatan perjalan.
Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Satno Raharjo mengatakan kegiatan swab test saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam protokol kesehatan. Sementara setiap aktivitas saat ini membutuhkan protokol kesehatan yang harus dilalui.
"Larangan mudik semoga tidak menurunkan permintaan test karena harus tetap menjalankan protokol kesehatan. Permintaan sampai saat ini rerata masih stabil setiap bulan," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/5/2021).
Adapun emiten dengan kode sham IRRA ini mencatat sepanjang Januari penggunaan test tersebut sudah sebesar 1,7 juta unit. Selanjutnya, kata Pratoto, permintaan kurang lebih masih sama berkisar 1 juta unit hingga April 2021 kemarin.
Dengan demikian, target penggunaan antigen test Panbio akan mencapai 5-10 juta sepanjang tahun ini masih diproyeksi sesuai rencana. Jika tercapai angka itu melunjak dari realisasi 2020 yang sebesar 2,4 juta.
IRRA saat ini juga masih berencana akan memboyong produksi antigen test Panbio ke Tanah Air. Hal itu akan dilakukan dengan peningkatan kerjasama dengan Abbot, selaku produsen antigen test tersebut.
Baca Juga
Nantinya proses produksi akan dilakukan oleh sister company perseroan yakni PT Oneject Indonesia.
Pratoto menyebut momentum libur panjang memang membuat permintaan antigen test meningkat, seperti liburan Nataru dan libur Lebaran.
Apalagi, dengan penetapan antigen test sebagai alat diagnosis virus Corona oleh Kementrian Kesehatan akan meningkatkan penggunaan secara massif. Produk antigen test Panbio juga diklaim menjadi ala test yang sudah direkomendasikan oleh WHO.
Adapun antigen test Panbio saat ini dibanderol dengan harga Rp132.000 per unit. Perseroan pun memberikan diskon terhadap pembelian dengan kuantitas tertentu.