Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faktor-Faktor Ini Bikin IHSG Sempat Ambrol 2 Persen ke 5.800

IHSG melemah karena kekhawatiran investor akan melonjaknya kasus Covid-19, yang dikhawatirkan mengganggu jalannya perekonomian dan risiko Kembali diterapkannya lockdown
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 5.900-an setelah sempat anjlok ke level 5.800-an persen pada awal perdagangan Senin (21/6/2021).

Pukul 08.55 WIB, IHSG melemah 47,15 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.959,96. Seluruh saham pada konstituen LQ45 kompak mengalami pelemahan.

Selanjutnya, pukul 09.02 WIB, IHSG ambrol 2 persen atau 120,33 poin menjadi 5.886,78. Terpantau 301 saham melemah, 51 saham naik, dan 124 saham stagnan.

Hingga pukul 09.32 WIB, koreksi IHSG menipis menjadi 1,38 persen atau 82,64 poin menuju 5.924,48. Sejumlah 388 saham turun, 94 saham naik, dan 99 saham stagnan.

Samuel Sekuritas Indonesia dalam publikasi risetnya menyampaikan pada penutupan pekan lalu, Jumat (18/6/2021) pasar AS bergerak terkoreksi cukup dalam, Index Dow Jones melemah -1.58%, S&P500 turun -1.31%, dan Nasdaq pun terkoreksi -0.92%.

Pelemahan tersebut menanggapi pernyataan hawkish The Fed pada FOMC meeting pekan lalu, yang menyatakan suku bunga akan naik dua kali pada tahun 2023, memunculkan kekhawatiran akan tapering akan datang lebih cepat. Dollar Index mengalami penguatan +1.8% ke level 92.346, tetapi yield UST 10Y melemah ke level 1.44%.

Pasar komoditas terpantau bergerak mixed. Pada Jumat lalu, WTI naik +0.85% ke level US$71.6/barel, Brent bergerak naik (+0.2% ke level US$73/barel), pergerakan harga batubara dan nikel melemah -0.6% ke level USD 123/Ton dan -0.1% ke level USD 17,126/Ton.

CPO mengalami kenaikan +1.1% ke level MYR 3,415/Ton. Harga emas terpantau melemah (-0.5% ke level US$1,764/t.oz).

"Dari dalam negeri, kembali melonjaknya penambahan kasus harian menjadi perhatian utama pasar saat ini," papar tim analis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin (21/6/2021).

Terjadi penambahan 13,737 kasus baru COVID-19 pada hari Minggu (20/6) (dibandingkan Sabtu 12,906 kasus) dengan positive rate sebesar 22.8% (dibandingkan Sabtu 17.1%).

Sejauh ini, telah ditemukan sebanyak 1.98 juta kasus COVID-19 di Indonesia, dengan 1.7 juta di antaranya sembuh (recovery rate 90.1%). Terkait vaksinasi, sejauh ini 23.0 juta orang di Indonesia telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 (+170.000 pada Minggu) dan 12.2 juta telah menerima dosis kedua (+26.000 pada Minggu), merefleksikan 12.7% dari total target.

IHSG bergerak melemah -1.45% selama sepekan lalu, dan terkoreksi -1.01% pada hari Jumat (18/6) ke level 6,007. Pekan lalu terjadi net sell asing sebesar IDR -702 miliar, dan pada perdagangan Jumat lalu, tercatat net sell asing sebesar IDR -193 miliar.

Pekan ini minim sentimen rilis data, investor akan memantau kenaikan kasus Covid-19 dan kebijakan pemerintah untuk mencegah kenaikan kasus harian, Selain itu, beberapa aksi korporasi right issue emiten besar seperti BBRI dan BBNI turut menjadi perhatian investor.

Pagi ini pasar regional dibuka melemah, dengan Kospi -0.67% dan Nikkei -2.23%. Untuk IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak melemah,

"IHSG melemah karena kekhawatiran investor akan melonjaknya kasus Covid-19, yang dikhawatirkan mengganggu jalannya perekonomian dan risiko Kembali diterapkannya lockdown," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper