Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali ke Level 5.900, Investor Asing Incar Saham BBNI hingga UNVR

Hingga pukul 09.32 WIB, koreksi IHSG menipis menjadi 1,38 persen atau 82,64 poin menuju 5.924,48. Sejumlah 388 saham turun, 94 saham naik, dan 99 saham stagnan.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 5.900-an setelah sempat anjlok 2 persen pada awal perdagangan Senin (21/6/2021) seiring dengan lonjakan kasus Covid-19.

Pukul 08.55 WIB, IHSG melemah 47,15 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.959,96. Seluruh saham pada konstituen LQ45 kompak mengalami pelemahan.

Selanjutnya, pukul 09.02 WIB, IHSG ambrol 2 persen atau 120,33 poin menjadi 5.886,78. Terpantau 301 saham melemah, 51 saham naik, dan 124 saham stagnan.

Hingga pukul 09.32 WIB, koreksi IHSG menipis menjadi 1,38 persen atau 82,64 poin menuju 5.924,48. Sejumlah 388 saham turun, 94 saham naik, dan 99 saham stagnan.

Investor asing berbalik masuk net buy Rp6,2 miliar. Sejumlah saham yang menjadi incaran asing ialah BBNI dengan net buy Rp29,9 miliar, BBRI, Rp20,9 miliar, ERAA Rp10,1 miliar, UNVR Rp9,7 miliar, dan AMRT Rp6 miliar.

Sementara itu, sejumlah saham masih melonjak puluhan persen, seperti LMAS naik 34,02 persen, PEGE 27 persen, BINA 24,35 persen, dan BBHI 22,87 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan selama pekan lalu IHSG turun sebesar 1,45 persen disertai aksi jual investor asing sebanyak Rp702,27 miliar. Di awal pekan ini, Edwin memperkirakan adanya lanjutan tekanan jual. 

“IHSG berpeluang dilanda tekanan jual lanjutan seiring cukup tajamnya kejatuhan DJIB yakni 1.58 persen, EIDO turun 2.45 persen,” paparnya dalam publikasi riset, dikutip Senin (21/6/2021).

Seiring dengan itu, Edwin menyampaikan harga komoditas pun juga sedang mengalami penurunan seperti harga emas yang turun 0,61 persen sedangkan selama sepekan lalu turun 6 persen. 

Harga batu bara yang turun 0,60 persen, harga timah turun 1,56 persen sehingga membuat harga timah selama 2 hari turun sekitar US$1.470 per ton atau 4,75 persen. Kemudian harga nikel selama 4 hari pekan lalu turun tajam sebesar US$1.290 per ton atau 7,11 persen.

Harga-harga tersebut turun bertepatan dengan amukan Covid-19 melanda Tanah Air, khususnya Ibu Kota yang berpotensi terjadinya keambrukan di fasilitas kesehatan DKI Jakarta. 

Edwin memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 5.945 - 6.045, dan rupiah di rentang Rp14.300-Rp14.440 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper