Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Meledak dan Isu Lockdown, IHSG Tergerus ke Level 5.958

Sampai akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 1,82 persen atau 110,43 poin menjadi 5.958,01. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.944,05-6.070,42.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah meninggalkan level 6.000 pada perdagangan Jumat (18/6/2021) seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di dalam negeri.

Preopening, IHSG turun 0,05 persen atau 2,93 poin menjadi 6.065,52. Dari seluruh saham Indeks LQ45, sejumlah 8 saham naik, 13 turun, dan 24 stagnan.

Pukul 09.01 WIB, IHSG turun 0,04 persen ke level 6.066,28. Terpantau 104 saham naik, 108 saham turun, dan 193 saham stagnan.

Laju indeks semakin melemah. Pada pukul 10.53 WIB, IHSG anjlok 1,76 persen atau 107,07 poin menjadi 5.961,37. 

Sampai akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 1,82 persen atau 110,43 poin menjadi 5.958,01. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.944,05-6.070,42.

Terpantau 466 saham melemah, 67 saham naik, dan 98 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp8,67 triliun, dan investor asing net sell Rp106,49 miliar.

Sebelumnya, Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan setelah pasar reda dengan teka-teki suku bunga The Fed, Dow Jones turun -0,62%, dan EIDO turun -0,56%.

Di sisi lain, fokus perdagangan Jumat ini tertuju atas tumbangnya harga beberapa komoditas di antaranya timah turun cukup tajam -3,19%, emas -2,11%, nikel -2,02%, dan minyak -1,51%, sehingga saham dibawah komoditas berpotensi berjatuhan.

"Faktor eksternal seperti harga komoditas akan menjadi salah satu penghalang IHSG untuk rebound," paparnya, Jumat (18/6/2021). 

Hal lain yang menjadi penghalang IHSG adalah adanya kenaikan cukup tajam penderita Covid-19 yang dalam waktu 1 hari bertambah menjadi 12.600-an kasus dari sebelumnya 9.900-an kasus.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat per Kamis (17/6/2021) kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus 12.624 kasus. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menempati urutan pertama mencatatkan kasus tertinggi.

DKI Jakarta mencatatkan 4.144 kasus terkonfirmasi positif baru, kasus sembuh sebanyak 1.870 orang, dan 50 orang meninggal dunia. Selanjutnya, Jawa Barat mencatat kasus positif sebanyak 2.800 kasus, sembuh 1.096 orang, dan meninggal sebanyak 17 orang.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan dunia (WHO) menyarankan pemerintah Indonesia untuk menerapkan pembatasan sosial yang lebih besar di wilayah-wilayah dengan peningkatan signifikan kasus Covid-19 akibat mutasi virus.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (17/6/2021), WHO mencatat bahwa peningkatan drastis tingkat hunian tempat tidur di Indonesia harus menjadi perhatian utama sehingga penerapan langkah-langkah kesehatan dan sosial yang lebih ketat perlu diambil, termasuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Dengan meningkatnya penularan karena varian kekhawatiran, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi di banyak provinsi,” ujar pihak WHO.

Hal serupa juga disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban.

Dia menilai upaya ekstrem seperti karantina wilayah alias lockdown bisa menjadi opsi yang bisa diambil pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

“Meski tak populer di Indonesia, namun kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara. Sebut saja di India, yang dari 400 ribu kasus per hari, turun menjadi 70 ribu. Saya rasa, pandemi akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak diperaktikkan,” cuitnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis (17/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper