Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di dalam negeri. Namun, sejumlah saham masih diincar investor asing.
Preopening, IHSG turun 0,05 persen atau 2,93 poin menjadi 6.065,52. Dari seluruh saham Indeks LQ45, sejumlah 8 saham naik, 13 turun, dan 24 stagnan.
Pukul 09.01 WIB, IHSG turun 0,04 persen ke level 6.066,28. Terpantau 104 saham naik, 108 saham turun, dan 193 saham stagnan.
Investor asing cenderung keluar dengan net sell Rp3,43 miliar. Saham yang paling banyak dilepas ialah BFIN dan BBCA dengan net sell masing-masing Rp4,4 miliar dan 3,9 miliar.
Sementara itu, saham BBRI menjadi yang paling banyak diincar asing dengan net buy Rp13,5 miliar. Selanjutnya, saham BANK mencatat net buy Rp2,8 miliar.
Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan setelah pasar reda dengan teka-teki suku bunga The Fed, Dow Jones turun -0,62%, dan EIDO turun -0,56%.
Baca Juga
Di sisi lain, fokus perdagangan Jumat ini tertuju atas tumbangnya harga beberapa komoditas di antaranya timah turun cukup tajam -3,19%, emas -2,11%, nikel -2,02%, dan minyak -1,51%, sehingga saham dibawah komoditas berpotensi berjatuhan.
"Faktor eksternal seperti harga komoditas akan menjadi salah satu penghalang IHSG untuk rebound," paparnya, Jumat (18/6/2021).
Hal lain yang menjadi penghalang adalah adanya kenaikan cukup tajam penderita Covid-19 yang dalam waktu 1 hari bertambah menjadi 12.600-an kasus dari sebelumnya 9.900-an kasus.
Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 6.022-6.114 dan rupiah Rp14.275-Rp14.410 per dolar AS.
Pada Kamis (17/6/2021), Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.068,447, terkoreksi 0,17 persen atau 10,121 poin. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.034,827 hingga 6.082,292.
Kinerja indeks melanjutkan pelemahan daripada perdagangan sebelumnya. Namun, sepanjang tahun berjalan 2021, IHSG masih tercatat menguat 1,49 persen.