Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baja PT Krakatau Steel Tbk., bekerja sama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (persero) dalam rangka pemenuhan kebutuhan produk baja dan potensi kerja sama lainnya.
Kerja sama kedua pihak itu ditandai dengan penandatanganan secara virtual Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Produk Baja maupun bentuk kerja sama lainnya yang potensial antara Krakatau Steel dan PT PPA.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat industri manufaktur dan infrastruktur yang di dalamnya membutuhkan produk baja maupun produk turunannya di Indonesia dengan tetap berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Kerja sama ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada BUMN di klaster manufaktur dalam membantu jaminan pemenuhan kebutuhan baja yang berkesinambungan, baik untuk kepentingan bisnis maupun untuk proyek infrastruktur yang dijalankan oleh pemerintah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Silmy dikutip dari keterangan resminya, Rabu (16/6/2021).
Silmy menjelaskan bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada PT PPA yang sudah menjadi jembatan antara Krakatau Steel dengan industri pengguna baja.
Kemitraan dengan PT PPA juga akan menjadi salah satu enabler dalam pengembangan bisnis baja emiten berkode saham KRAS itu sehingga akan membantu dalam proses penguatan industri baja nasional dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, Direktur Utama PT PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, sinergi dengan Krakatau Steel merupakan bagian penting dari upaya bersama untuk memperkuat ekosistem BUMN.
“Kami percaya bahwa keunggulan dari masing-masing perusahaan dapat menciptakan nilai dan manfaat yang lebih besar bagi para stakeholders,” ujar Yadi.
Melalui kerja sama itu, PT PPA akan menjadi sentra pengadaan untuk BUMN manufaktur dalam Klaster Danareksa-PPA, sehingga dapat memberikan akses suplai bahan baku baja dengan harga terbaik dan proses yang efisien.
PT PPA akan menjadi center of procurement yang menjamin ketersediaan bahan baku baja kepada BUMN manufaktur.
Pada tahap awal, volume kebutuhan baja dari BUMN manufaktur di PT PPA mencapai 15.000 ton, dan di tahun-tahun ke depan diharapkan akan bertambah signifikan.