Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau melanjutkan pelemahan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari ini, Jumat (4/6/2021).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.316 per dolar AS, turun 19 poin atau 0,13 persen dari posisi Kamis (3/6/2021) Rp14.297 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup lesu di level Rp14.295 per dolar AS, terkoreksi 0,07 persen. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,04 persen menuju 90,5470 pada pukul 15.48 WIB.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar memang tengah menguat terhadap mata uang lainnya bahkan mencapai level tertinggi dalam beberapa pekan.
Penguatan greenback dipicu oleh serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang positif jelang rilis gaji bulanan (payrolls) memicu sinyal yang lebih kuat atas kemungkinan pengetatan awal kebijakan The Fed.
“Investor sekarang menunggu data ketenagakerjaan lebih lanjut, termasuk data non-farm payrolls untuk Mei. Data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi dan langkah kebijakan Federal Reserve AS selanjutnya,” kata Ibrahim dalam risetnya, dikutip Bisnis, Jumat (4/6/2021)
Baca Juga
Di sisi lain, Ibrahim menilai investor juga tetap khawatir tentang perlambatan langkah-langkah stimulus Fed, didorong oleh prospek inflasi yang tidak terkendali.
Namun, beberapa pejabat Fed menegaskan kembali bahwa tekanan harga akan bersifat sementara, dan bank sentral akan mempertahankan langkah-langkah stimulus saat ini tidak berubah untuk sementara waktu.