Bisnis.com, JAKARTA - Analis memprediksi kinerja emiten properti milik taipan Mochtar Riady, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatatkan perbaikan pada tahun ini.
Dalam publikasi hasil riset Mandiri Sekuritas tanggal 11 Mei 2021, tim analis menyebutkan bahwa proyeksi laba bersih PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada tahun 2021 akan mencapai Rp913 miliar. Adapun secara valuasi, Price to Earning Ratio (PER) LPKR sebesar 15,8 kali dan Price to Book Value (P/BV) 0,5 kali.
Perolehan laba bersih akan membalikkan bottom line LPKR yang mencatatkan rugi bersih pada 2020 senilai Rp8,89 triliun.
Analis Mandiri Sekuritas Robin Sutanto menyebutkan pada tahun 2020 kinerja LPKR mengalami perbaikan pada kuartal IV/2020, dimana pendapatan mencapai Rp3,4 triliun atau tumbuh 4 persen quarter on quarter (qoq). Hal tersebut didorong serah terima proyek-proyek properti yang terus berjalan dan moncernya bisnis kesehatan.
Pada tahun 2020, LPKR pun membukukan pendapatan Rp11,96 triliun, turun 3 persen yoy dari Rp12,32 triliun pada tahun 2019. Namun, pendapatan LPKR mencapai 93 persen proyeksi target Mandiri Sekuritas (Rp12,93 triliun) dan 101 persen proyeksi konsensus analis (Rp11,86 triliun).
Pada sesi I perdagangan Kamis (27/5/2021), saham LKPKR stagnan di posisi Rp165 dengan kapitalisasi pasar Rp11,7 triliun dan valuasi PER -1,32 kali.
Baca Juga
CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan meski dilanda pandemi Covid-19, tahun 2020 merupakan tahun baik bagi bisnis properti perusahaan, dimana kami membukukan lebih dari Rp2,67 triliun pra penjualan, naik 45 persen yoy.
"Saya yakin di masa mendatang, kami akan menunjuk tahun 2020 sebagai titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village. Seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/5/2021).
Pada lini recurring revenue, Siloam menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di lini terdepan dalam mengatasi Covid-19.
"Walaupun bisnis recurring revenue kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal,” imbuh John Riady.
Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memang berhasil membukukan pertumbuhan laba impresif pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham SILO itu membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp143,89 miliar pada kuartal I/2021.
Perolehan itu melejit 788 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal I/2020 yang hanya sebesar Rp16,19 miliar.
Pencapaian laba itu didukung oleh kenaikan pendapatan SILO sebesar 32,5 persen menjadi Rp1,9 triliun pada tiga bulan pertama 2021 dari Rp1,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, margin laba bersih perseroan pun meningkat 7,9 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar 1,3 persen.