Bisnis.com, JAKARTA – Investasi pada reksa dana pendapatan tetap masih dapat menjadi pilihan investor sepanjang tahun ini. Afirmasi peringkat utang Indonesia menjadi salah satu katalis utama.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan kondisi pasar obligasi Indonesia akan cukup kondusif sepanjang tahun ini. Hal tersebut akan berimbas positif untuk pasar reksa dana pendapatan tetap yang memiliki aset dasar berupa surat utang.
Ia menjelaskan, salah satu sentimen utama yang mendukung prospek reksa dana pendapatan tetap adalah rating utang Indonesia yang tergolong stabil. Lembaga pemeringkat S&P beberapa waktu lalu telah mengafirmasi rating utang Indonesia pada BBB dengan outlook negatif.
Selain itu, prospek return optimal dari instrumen reksa dana pendapatan tetap juga didukung oleh kebijakan suku bunga rendah yang dipertahankan oleh Bank Indonesia serta data-data makro ekonomi yang suportif.
“Selain itu, sentimen-sentimen global yang signifikan juga sudah mulai mereda, seperti pergerakan yield US Treasury. Hal ini akan meningkatkan potensi inflow pada pasar surat utang Indonesia yang turut berdampak pada reksa dana pendapatan tetap,” paparnya saat dihubungi pada Selasa (4/5/2021).
Di sisi lain, Ezra mengatakan masih ada sejumlah sentimen eksternal yang dapat berdampak negatif terhadap reksa dana pendapatan tetap. Salah satu sentimen tersebut ialah penyebaran virus corona yang kembali menyeruak di beberapa negara seperti India.
Baca Juga
Kendati demikian, ia memandang volatilitas tersebut hanya bersifat sementara. Menurutnya, dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, potensi keuntungan pada reksa dana pendapatan tetap masih baik sepanjang tahun ini.
Ezra menambahkan, Manulife menerapkan strategi manajemen aktif pada portofolio reksa dana pendapatan tetapnya. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan isi serta durasi portofolio reksa dana pendapatan tetap sesuai dengan kondisi pasar.
“Saat volatilitas tinggi, kami akan mengamankan portofolio agar tidak terlalu terdampak. Ketika pasar mulai stabil, kami melakukan rebalancing agar kinerja reksa dana dapat maksimal,” pungkasnya.