Bisnis.co, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah pada awal sesi II perdagangan Kamis (25/3/2021). Indeks sudah melemah selama empat hari berturut-turut pekan ini.
Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,94 persen atau 57,86 poin menjadi 6.098,28. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.085,85-6.176,43.
Hingga pukul 13.46 WIB atau awal sesi II, IHSG anjlok 1,55 persen atau 95,16 poin menuju 6.060,98. Indeks sempat menyentuh level terendah 6.059,92.
Total transaksi mencapai Rp6,35 triliun. Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp229,5 miliar.
Investor asing terpantau kembali melepas saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net sell senilai Rp159,6 miliar. Saham BBCA mengalami penurunan 1,48 persen menjadi Rp31.720.
Di jajaran top losers, sejumlah saham anjlok seperti ABBA 6,91 persen, AGRO 6,87 persen, AMAR 6,78 persen, dan DGNS 6,71 persen.
Baca Juga
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pelemahan IHSG belakangan ini sejalan dengan depresiasi sejumlah indeks saham di kawasan Asia Pasifik akibat kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di Eropa.
“Beberapa investor tetap waspada di belakang volatilitas yang tinggi dari imbal hasil Treasury AS,” tulis Hariyanto dalam riset harian, Kamis (25/3/2021).
Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan terkonsolidasi di zona merah hari ini dengan rentang pergerakan 6.125—6.219. Berdasarkan indikator, MFI optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline.
Pada periode weekly terlihat indikator MFI optimized mulai bergerak naik namun indikator RSI optimized terlihat konsolidasi di support trend line.