Bisnis.com, JAKARTA – Kabar dari emiten dan pelaku pasar menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Selasa (16/3/2021), emiten peritel makin selektif membuka gerai.
Selain itu, ESSA pacu kinerja dari produksi amonia. Kemudian emiten properti yang berpotensi genjot kinerja seiring dengan dikeluarkannya stimulus PPN untuk rumah tapak atau rumah susun
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar emiten di Indonesia:
1. Makin Selektif Membuka Gerai
Emiten peritel masih berhati-hati dalam menggulirkan ekspansi pada 2021, termasuk dalam pembukaan gerai fisik baru yang memerlukan belanja modal besar. VP Investor Relations and Corporate Communication Grup MAP, Ratih D. Gianda menjelaskan rencana ekspansi perseroan pada tahun ini akan sangat selektif.
2. ESSA Pacu Produk Amonia
PT Surya Esa Perkasa Tbk. memacu kinerja dari produksi amonia di tengah tren kenaikan harga dan prospek permintaan global. Pertumbuhan permintaan amonia bakal semakin pesat dengan perkiraan amonia saat ini belum mempertimbangkan perannya sebagai bahan bakar masa depan ungkap Vinod Laroya, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Surya Esa Perkasa.
3. MDKA Tawarkan Kupon 9,8 Persen
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menawarkan tingkat imbal hasil atau kupon atas obligasi 7,5 persen dan 9,85 persen masing-masing untuk surat utang tenor 367 hari dan 3 tahun yang akan diterbitkan. MDKA akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun dalam dua seri.
4. Berkah Stimulus Bagi BSDE
Emiten properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) diprediksi akan menikmati stimulus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100 persen yang akan ditanggung pemerintah untuk rumah tapak atau rumah susun dengan harga maksimal Rp2 miliar. Adapaun insentif 50 persen akan diberikan untuk harga kisaran Rp2-5 miliar.
5. Modal AGRS Tambah Tebal
PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menggelar penawaran umum saham terbatas dengan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 7,28 miliar dengan harga pelaksanaan Rp170 per unit saham. Melalui pelaksanaan rights issue itu, emiten bank AGRS akan mengantongi dana sekitar Rp1,24 triliun.